Sukabumi (ANTARA News) - Sudah tiga bulan jenazah seorang tenaga kerja wanita atau TKW asal Sukabumi yang tewas diduga akibat disiksa oleh majikannya di Arab Saudi belum dipulangkan dari Arab Saudi.

Korban yang diketahui bernama Nyai Neni (27) warga Jambelaer RT 03/01, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat-Kabupaten Sukabumi ini tewas tiga bulan lalu setelah dua tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi.

Dari informasi yang dihimpun ANTARA, meninggalnya Nyai diketahui setelah keluarganya mendapatkan informasi kematian Nyai dari Kedutaan Arab Saudi di Jakarta. Dari dugaan sementara Nyai meninggal akibat disiksa oleh majikannya. Sayangnya setelah tiga bulan berita kematian Nyai diinformasikan jenazah TKW ini belum juga dipulangkan dari Arab Saudi.

Adik korban, Lina (24) mengatakan, kakaknya pergi ke Arab Saudi melalui Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Jauhara Perdana Satu yang beralamatkan di Jakarta pada dua tahun yang lalu. "Sebenarnya kontrak kerja kakak saya selama tiga tahun, tetapi baru dua tahun saya mendapatkan kabar bahwa kakak saya meninggal di Arab Saudi," kata Lina kepada wartawan, Jumat.

Lina mengungkapkan, dirinya mengetahui kakaknya meninggal setelah pihak Kedutaan Arab Saudi memberitahu bahwa kakaknya meninggal. Namun, penyebab meninggalnya korban yang mempunyai dua orang anak ini belum jelas. "Tapi dugaan awal meninggalnya kakak saya karena disiksa oleh majikannya," ungkapnya.

Hingga kini keberadaan jenanah Nyai Neni belum diketahui oleh pihak keluarga sehingga pihak keluarga cukup kebingungan. Bahkan keluarga korban juga tidak bisa mengklaim hak-hak Nyai Neni seperti gaji dan asuransi selama bekerja di Arab Saudi. "Kasihan kedua anaknya saat ini sudah menjadi yatim piatu, bapaknya meninggal karena tertembak oleh anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh, sekarang ibunya juga meninggal karena disiksa oleh majikannya," ucap Lina.

Sementara itu, keluarga korban lainnya, Aung Er Madjanan mengharapkan, pemerintah seharusnya segera turun tangan an melakukan tindakan tegas terhadap kasus yang menimpa Nyai Neni ini, apalagi korban termasuk dari golongan warga kurang mampu.

"Kami berharap pemerintah segera mengembalikan jenazahnya, dan memberikan hak-hak sebagaimana mestinya," tandasnya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010