Ini trek di mana Mercedes tampil kuat di masa lalu
Pebalap tim Mercedes Valtteri Bottas memacu kendaraannya dalam ajang balap F1 Grand Prix Portugal di Algarve International Circuit - Portimao, Portugal, Minggu (2/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Juan Medina/foc.


Setelah dominasi total yang bermula pada 2014 dan 14 titel setelah itu, bos tim Mercedes Toto Wolff kembali merasakan bagaimana ketatnya persaingan dengan Red Bull.

"Kami menyukai pertarungan," kata Wolff.

"Akhir pekan seperti Monako adalah sesuatu yang selalu ingin Anda rasakan sekali lagi," kata dia.

"Tidak ada yang mudah di olahraga ini, dan itulah kenapa kami menyukainya."

Salah seorang yang sepakat dengan komentar terakhir di atas adalah Charles Leclerc, yang menempatkan Ferrarinya di grid terdepan Monako, namun harapan menjalani balapan di kampung halamannya harus dipupuskan oleh kerusakan driveshaft kirinya ketika melakukan lap pemanasan sebelum start.

Baca juga: Inspeksi awal Ferrari tak temukan kerusakan serius di girboks Leclerc
Baca juga: Leclerc ungkapkan betapa kecewanya dia setelah drama girboks di Monako


Akan tetapi, Leclerc cukup lega melihat rekan satu timnya, Carlos Sainz, finis runner-up, dan Ferrari kembali kompetitif.

"Kami tertinggal sangat jauh tahun lalu, jadi kami melakukan tugas yang baik dengan memperbaiki diri dari balapan ke balapan. Kami berada di jalur yang baik," kata Leclerc.

Tim tertua di F1 itu saat ini menghuni peringkat empat klasemen konstruktor, terpaut dua poin dari McLaren.

Podium kedua Lando Norris musim ini mendongkrak posisi sang pebalap Britania ke peringkat tiga di atas Bottas.

Sementara itu, Lewis Hamilton mengincar pole ke-101 dalam karier dan kemenangan ke-99 akhir pekan ini di Baku.

Baca juga: Hamilton berharap masa depannya temui kejelasan pada jeda musim panas
Baca juga: Ricciardo bernostalgia dengan kemenangannya di Monako

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021