Jakarta (ANTARA News) - Sebelas anggota Polri diperiksa terkait insiden penyerangan Markas Kepolisian Sektor Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, pada Selasa (31/8) malam.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 tersangka, dimana dua diantaranya adalah perwira yakni Kapolsek Biau, Iptu Muzakir Butudoka dan Kasatlantas Polres Buol, Iptu Jefry Pantouw," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Marwoto Soeto di Jakarta, Senin.

Pemeriksaan para anggota Polri dilaksanakan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) serta tim investigasi dari Mabes Polri yang dipimpin oleh Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol Jusuf Manggabarani di Mapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), ujarnya.

"Polri saat ini belum melakukan pemeriksaan terhadap warga terkait insiden di Buol, menunggu situasi benar-benar dirasa aman," kata Marwoto.

Insiden penyerangan itu terkait dengan tewasnya seorang tahanan Polsek Biau bernama Kasmir Timumun pada Senin sore (30/8).

Keluarga menduga tewasnya Kasmir Timumun, warga Kelurahan Leok II yang bekerja sebagai tukang ojek itu akibat penganiayaan polisi.

Kasmir ditahan karena kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang anggota kepolisian di kota itu, namun hari Senin dia tewas di dalam tahanan.

Sementara itu, Gubernur Sulteng HB Paliudju menyetujui usulan otopsi jenazah Kasmir guna mengungkap kejadian yang sebenarnya. Jika makamnya dibongkar lagi maka hal itu dilakukan untuk mengetahui penyebab utama bentrokan di Buol.

RSU Buol sebenarnya sudah melakukan visum terhadap Kasmir Timumun dan menyatakan hasilnya adalah korban tewas karena bunuh diri namun hasil visum itu tidak dipercayai pihak keluarga korban sehingga menyulut bentrokan.

"Polri pasti akan menyetujui bila ada permintaan untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Kasmir, untuk mengetahui hal yang sebenarnya," kata Marwoto, menambahkan.

Sebagai buntut dari kematiannya, Selasa malam sekitar pukul 21.30 WITA, ribuan warga mendatangi Mapolsek Biau yang terletak di Kelurahan Kali dan berdekatan dengan Kantor Bupati Buol dan membawa korban jiwa.

Ada pun nama-nama korban adalah Agus Salim (21). Firman Mokodompit (20), Firman (18), Sudirman (31), Sutomo (35), Rio (20), Hamdani (31), Noldi (24), Alimin (28), Lubis (33), Syamsuddin (27), Agus Rasyid (36), Amran Mustarif (38), Jurdin Badalu alias Bayu (35), Umar (20), Wawan (15), Arif (42), Amat (34), Nurhanuddin (24), Iksan Mangge (28), Hartono (19), Abd Rahman, Saharuddin (39), Adilan (31), Iwan Nggaibo (23), Iwan (25), Umar Ayasi (tidak dirawat, luka di bagian pipi).

Sementara korban meninggal dunia adalah Amran Abjalu (meninggal di UGD), Supriyadi (meninggal di ICCU), Ridwan D Majo (meninggal di UGD), Saktipan Kapuung (meninggal di ICCU), Rasyid S Jopori (meninggal di UGD), Herman Hasan (meninggal di UGD), Muslimin Ashora (meninggal di UGD), Kasmir Timumun (meninggal di tahanan).

(S035/A011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010