Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar melepas keberangkatan "Wanadri Women Series Expedition (WWSE)" yang akan melakukan pendakian ke Puncak Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia 15-26 September mendatang.

Tim yang beranggotakan pendaki senior hingga junior itu akan membuktikan jika putri Wanadri mempunyai kesempatan yang sama dengan pendaki-pendaki putra yang selama ini terus melakukan pendakian dan petualangan.

"Kami sangat mendukung program yang dilakukan Wanadri. Kami berharap kegiatan ini akan menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya," katanya di sela-sela pelepasan tim di Jakarta, Rabu.

Tim pendaki dari Wanadri yang siap melakukan pendakian ke puncak tertinggi di Eropa itu adalah Nungky Irma Nurmala, Sudriwati Fitri, Maria Jeanindya, Indriani Setiawati, Nisa Fadilatul Rohmah dan Tatty Djahrab.

Untuk mendukung misi itu Tim Putri Wanadri akan didukung penuh oleh pendaki putra yang telah kenyang dengan pengalaman pendakian yaitu Djukardi Adriana, Dondy Branta Sodjono dan Asep Rahmat Sofyan.

"Kami juga meminta kepada tim pendamping untuk senantiasa membantu dalam pelaksanaan tugas mulia dalam mengharumkan nama bangsa ini," katanya.

Ia menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh putri Wanadri merupakan kegiatan yang luar biasa dan dibutuhkan persiapkan khusus, untuk itu pihaknya meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan perjuangan yang dilakukan oleh pendaki.

Sementara itu, Ketua Tim Pendaki Nungky Irma Nurmala mengatakan dipilihnya Puncak Elbrus sebagai sasaran pendakian bukan tanpa alasan. Puncak yang berada di perbatasan Georgia dan Rusia merupakan rangkaian tujuh puncak benua. Gunung ini telah menjadi tujuan pendakian oleh atlet-atlet dari penjuru dunia.

Gunung Elbrus juga merupakan salah satu gunung terbaik di dunia bagi para pendaki dengan tanpa menggunakan porter. Itu sebabnya gunung ini menjadi pilihan pendakian pertama dari kegiatan "Wanadri Women Series Expedition (WWSE)".

"Salah satu tujuan dari ekspedisi ini untuk meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia dalam pengetahuan kegiatan di alam terbuka, umumnya gunung tropis dan khususnya pendakian gunung es," katanya di hadapan menteri.

Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, tanggal 15-18 September penerbangan menuju Amsterdam/Moscow, 19 September seluruh tim melakukan aklimatisasi di Cheget Peak (3.460 mdpl).

Kemudian pada 20 September dengan kereta gantung dari Azau Station menuju Mir (3.500 mdpl). Selanjutnya pendakian dilanjutkan dengan jalan kaki (proses aklimatisasi) Mir - Garabashi (3.750 mdpl) dan Garabashi-Diezel Hunt (4.050 mdpl).

Pada 21 September proses aklimatisasi kembali dilakukan dari Garabashi-Barrels-Pastukhov`s Rocks (4.650 mdpl) pendakian sendiri diperkirakan mencapai 3-4,5 jam. Selanjutnya pendaki menginap di Barrels.

Sesuai dengan jadwal setelah proses aklimatisasi tuntas tepat tanggal 23 September seluruh tim pendaki bersama dengan tim pendukung dijadwalkan mencapai Puncak Elbrus (5.642 mdpl) dengan waktu 12-16 jam bolak-balik.

Setelah sampai puncak, tanggal 24 September seluruh tim langsung melakukan perjalanan pulang dan diperkirakan kembali tiba di Tanah Air pada 26 September mendatang. (*)



(T.B016/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010