Bogor (ANTARA News) - Warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat memiliki tradisi menyelenggarakan halal bihalal dengan menyambangi keluarga usai salat Id hingga beberapa hari setelah Lebaran.

Tradisi halal bihalal sesama anggota keluarga masih mengakar kuat di Bogor. Warisan budaya turun temurun tersebut dilakukan secara berkelompok. Biasanya rombongan keluarga yang lebih muda menyambangi keluarga yang lebih sepuh.

Pantauan ANTARA, Sabtu, suasana halal bihalal antar sesama anggota keluarga tampak semarak. Apalagi di perkampungan suasananya lebih semarak, karena menyertakan rombongan dalam jumlah besar.

Halal bihalal keluarga bersifat terbatas yaitu hanya diikuti oleh sesama anggota keluarga tertentu. Rujukan yang digunakan biasanya silsilah dalam keluarga yang diruntut ke atas hingga kakek, "uyut" hingga satu atau dua tingkat di atasnya.

Halal bihalal diikuti antara puluhan hingga ratusan orang. Satu keluarga yang datang dalam halal bihalal biasanya menyertakan seluruh anak dan cucu hingga menantu. Kadang satu keluarga saja bisa membawa antara 15 hingga 20 orang lebih.

Muhamad Najihuddin, warga Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor mengatakan, tradisi halal bihalal keluarga bagi warga setempat biasanya dilakukan satu hari seusai Lebaran.

"Hari H Lebaran biasanya halal bihalal terbatas internal keluarga dengan saudara yang berjarak dekat maupun tetangga," kata Najihudin.

Sehari seusai Lebaran, lanjut dia, halal bihalal keluarga diperluas dengan menyertakan rombongan anggota keluarga yang berdomisili di luar desa setempat.

Ahmad, warga Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, mengemukakan, tradisi halal bihalal juga masih mengakar di kalangan masyarakat yang tinggal di desanya.

"Seusai Lebaran kami biasanya langsung kumpul-kumpul dengan sesama keluarga. Mengingat jumlah keluarga banyak dan berpencar di mana-mana, biasanya kumpul-kumpul berlangsung hingga beberapa hari seusai Lebaran," papar Ahmad.

Halal bihalal sesama anggota keluarga selain menjadi wahana silaturrahmi, temu kangen serta maaf-maafan juga dimanfaatkan sebagai ajang untuk ramah tamah dengan menyantap berbagai hidangan Idul Fitri secara bersama-sama.

Tradisi halal bihalal sesama anggota keluarga tidak hanya dilestarikan oleh masyarakat pedesaan Bogor, namun juga melibatkan masyarakat perkotaan hingga para penggede daerah.

Bupati Bogor, Rachmat Yasin, sesusai mengikuti salat Idul Fitri di Masjid Baitul Faizin Cibinong, menyelenggarakan halal bihalal dengan sesama anggota keluarga besarnya baik yang dipusatkan di kediaman orang tua di Gang PKB, Sindangbarang, Kota Bogor serta rumah pribadi di Dramaga, Kabupaten Bogor. (ANT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010