"Kabupaten Gianyar terpilih menjadi pilot project untuk registrasi kematian serta penyebab kematian dari Menkes," kata Ketua Koordinator Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian Regional II, dr. Lamria Pangaribuan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, registrasi kematian merupakan program 100 hari Departemen Kesehatan bekerjasama dengan Departemen Dalam Negeri. "Pemilihan proyek percontohan itu dilakukan untuk memantapkan akurasi pengukuran angka kematian ibu, bayi serta umur harapan hidup," katanya.
Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, berharap bahwa Kabupaten Gianyar mampu menjadi contoh soal pendataan sistem registrasi kematian dan penyebab kematian, mampu menjadi contoh di tingkat Nasional. " Mudah-mudahan proyek percobaan itu memberikan hal yang postif buat bangsa Indonesia," katanya.
Ia mengakui, saat ini dari 200 negara di dunia termasuk Indonesia, sekitar sepertiga negara memiliki angka penyebab dasar kematian yang lengkap. "Sepertiga negara lagi tidak memiliki data penyebab dasar kematian yang akurat," jelasnya.
Sedangkan, menurut dia, sepertiga sisanya lagi tidak memiliki angka penyebab dasar kematian.
Cok Ace mengemukakan, pemerintah telah berupaya mengatasi ketidaktersediaan data statistik vital angka kematian. "Pemerintah telah mengeluarkan UU No. 23 Tahun 2006, yang menyatakan bahwa registrasi vital dilaksanakan melalui sistem administrasi kependudukan (SIAK)," jelasnya.
Dengan pendataan itu, menurut dia, minimal pemerintah memiliki data soal angka kematian di Indonesia kendatipun belum lengkap.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr. I Gusti Ngurah Putra Suastika mengatakan pelaksanaan sistem register itu belum bisa dilakukan pada tahun 2010.
Karena saat ini, kata Ngurah Putra, pihaknya masih membentuk tim registrasi kematian di Kabupaten Gianyar. " Kira-kira tahun 2011 baru bisa dilaksanakan, setelah perda terbentuk, " katanya menambahkan.
(ANT/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
