Medan (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan, kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan yang terjadi pada 18 Agustus 2010 lalu bukan hanya kejahatan kriminal biasa, melainkan terkait dalam kasus terorisme.

"Para pelaku perampokan itu mencari dana dengan tujuan untuk membantu kegiatan terorisme," katanya kepada wartawan di Mapolda Sumut di Medan, Senin malam.

Pencarian dana yang dilakukan para perampok itu, menurut Kapolri, dengan cara menjarah sejumlah bank yang selama ini menjadi target atau sasaran mereka termasuk di Wilayah Sumatera Utara.

Uang hasil merampok itu dipergunakan untuk membantu dana kegiatan terorisme dan pembelian berupa senjata api, sehingga aksi terorisme itu dapat berjalan lancar.

Oleh karena itu, kata Bambang Hendarso yang mantan Kapolda Sumut tersebut, pihaknya menurunkan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri untuk memburu pelaku perampokan di Bank CIMB Niaga Medan.

Anggota Densus 88 Antiteror itu selama ini terus bekerja keras siang dan malam untuk mencari pelaku perampokan di bank tersebut, akhirnya pada 19 September 2010 berhasil menangkap enam pelakunya, tiga orang ditembak mati dan tiga tersangka lainnya ditahan guna pengembangan penyidikan.

"Jadi ada enam pelaku perampokan Bank CIMB Niaga yang ditangkap Anggota Densus 88 Mabes Polri di Belawan dan Tanjung Balai," katanya.

Kapolri didampingi Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno menjelaskan, berdasarkan hasil indentifikasi ada sekitar 33 orang yang terlibat kasus perampokan di berbagai daerah di tanah air, 18 di antaranya sudah ditangkap dan enam pelaku perampokan Bank CIMB Niaga Medan.

15 perampok lainnya belum tertangkap. Dari enam pelaku perampokan itu, tiga tewas ditembak mati karena mencoba melawan.

Dalam penggrebekan itu, petugas berhasil mengamankan barang bukti milik perampok yang tewas berupa satu senjata AK 47, dua pucuk senjata FN-46 dan 100 kg serbuk TNT (serbuk untuk membuat bom).

"Barang bukti berupa senjata api itu sudah diamankan guna kepentingan penyidikan. Anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan lainnya," kata Jenderal Hendarso.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan, dari enam pelaku perampokan Bank Cimb Niaga Medan yang ditangkap itu, tiga orang ditembak mati YW alias W (21), F alias B (23) dan D alias A (22).

Tiga perampok yang diamamkan, M alias W (24), S alias U (25) dan BKR alias A (25).

"Tiga tersangka perampok yang masih hidup itu saat ini ditahan," kata Iskandar.

Sebelumnya, pada peristiwa perampokan Bank CIMB Niaga Jalan Aksara Medan itu, Rabu (18/8) menewaskan anggota Brimob Polda Sumut Briptu Imanuel Simanjuntak yang bertugas menjaga bank tersebut.

Selain itu, perampok yang berjumlah belasan orang itu juga menembak dua anggota Satpam Bank CIMB Niaga, M Fahmi (27) dan Muchdiantoro (30) hingga mengalami luka serius dan dirawat di RS Permata Bunda dan RS Gleni Medan.

Dalam aksi tersebut perampok berhasil membawa uang milik Bank CIMB Niaga senilai lebih kurang Rp400 juta.
(M034/S015)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010