Ngamprah (ANTARA News) - Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Nanan Soekarna masih enggan berkomentar mengenai kesiapannya menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri.

"Ya saya siap pulang untuk ke Jakarta sekarang," kata Nanan berulang kali menyatakan hal itu saat ditanya wartawan mengenai kesiapannya untuk menjadi Kapolri.

Nanan menjadi pembicara pada seminar sehari "Mewujudkan akuntabilitas Polri terhadap pelaksanaan tugas guna memantapkan kepercayaan masyarakat dalam rangka mensukseskan strategi membangun kemitraan" di Sespim Polri Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa.

Sementara itu dalam seminar, Nanan mengatakan, akuntabilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, adanya stigma negatif terhadap polisi, merupakan citra yang ditimbulkan media.

Namun demikian, kata dia, dirinya menginginkan agar Polri bisa terus melakukan perubahan dan pembenahan diri. Bahkan dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak kompromi dengan polisi nakal.

"Kalau masih ada polisi nakal harus diberantas secara tuntas. Makanya, butuh peran masyarakat untuk mengubahnya. Kami butuh pengawasan ketat. Masyarakat harus mengawasi dan jangan kompromi dengan polisi brengsek," tukasnya.

Komjen Nanan Soekarna dan Irjen Imam Sudjarwo disebut-sebut sebagai dua nama yang dicalonkan Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Salah satu dari dua nama itu akan menggantikan Bambang yang akan memasuki masa pensiun pada Oktober 2010.

Nanan merupakan jenderal bintang tiga berusia 55 tahun. Ia merupakan peraih gelar lulusan terbaik, atau Adhy Makayasa, tahun 1978. Penghargaan ini juga pernah diraih mantan Kapolri Sutanto.

Ia dua kali menjabat posisi sebagai Kepala Polda, yakni di Kalimantan Barat dan Sumatra Utara. Sebelum menjabat posisi Kapolda di dua wilayah itu, Nanan pernah menjabat beberapa posisi penting.

Pada 1996 sampai 1997 Nanan dipercaya menjabat Kapolres Metro Jakarta Timur. Pada 2000 sampai 2001, Nanan mendapat amanat menjadi Koordinator Sekretaris Pribadi Kapolri.

Kemudian, Nanan diangkat sebagai Kapolwil Purwakarta pada 2001, Kapolwil Bogor dari 2001 sampai 2002, Sekretaris Interpol pada 2002 sampai 2003, dan Wakil Kapolda Metro Jaya dari 2003 sampai 2004.

Saat menjabat Kapolda Kalimantan Barat pada periode 2004 sampai 2006, Nanan pernah memerintahkan seluruh anggota Polri memakai pin bertuliskan "Saya Anti KKN". Sebelum dilantik menjadi Kapolda Sumatra Utara pada 27 Agustus 2008, Nanan menjabat Stah Ahli Kapolri Bidang Sosial Politik sejak tahun 2006.
(ANT-215/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010