Jakarta (ANTARA) - Bos tim Mercedes Toto Wolff berharap momentum positif kembali menaungi tim Silver Arrow dan berjanji tampil maksimum menyerang di sirkuit kandang tim Red Bull dalam Grand Prix Styria akhir pekan ini.

Sirkuit Red Bull Ring menjadi rumah bagi tim yang dimiliki oleh perusahaan minuman berenergi yang menjadi rival utama Mercedes tahun ini. Akan tetapi, Mercedes memenangi dua balapan di sana musim lalu lewat Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton.

"Austria menjadi sirkuit yang sulit bagi kami di musim-musim lalu, tapi kami tampil baik tahun lalu," kata Wolff seperti dikutip laman resmi tim.

"Kami tahu situasinya sangat berbeda musim ini.

"Ini adalah sirkuit yang pendek dengan lap yang sangat cepat, dengan sedikit kesempatan untuk memperbaiki catatan waktu. Marginnya akan sangat ketat, jadi kami akan memberikan serangan maksimum."

Wolff mengatakan Mercedes telah menganalisis dan memahami apa yang perlu mereka benahi setelah di tiga balapan terakhir mereka dikalahkan secara beruntun oleh Red Bull.

Baca juga: Hamilton terima kekalahan, akui Red Bull sangat cepat di GP Prancis

"Sekarang saatnya fokus dan membawa perbaikan itu ke dua seri berikutnya di Austria, kami harap kami bisa meraih momentum positif yang menguntungkan kami," kata Wolff setelah mendapati Hamilton dikalahkan Max Verstappen di dua lap terakhir Grand Prix Prancis pekan lalu.

Verstappen, yang telah dua kali juara di Austria (2018, 2019) kini mengantongi keunggulan 12 poin atas Hamilton sebagai pemuncak klasemen setelah tujuh balapan, sedangkan Red Bull memimpin klasemen konstruktor dengan selisih 37 poin dari Mercedes.

Sirkuit dengan panorama pengunungan di Spielberg itu untuk pertama kalinya menggelar dua balapan beruntun pada tahun lalu ketika musim balapan terdampak pandemi Covid-19 yang memaksa penyelenggara menunda musim dan menggelar balapan pembuka di Austria.

Tidak seperti tahun lalu ketika sirkuit tertutup untuk publik, akhir pekan nanti sejumlah fan akan mengisi tribun Red Bull Ring.

Sementara itu Red Bull belum pernah lagi menang empat balapan beruntun sejak era mesin V6 turbo hybrid dimulai pada 2014, yang menjadi awal dominasi Mercedes. Dan sebaliknya, Mercedes belum pernah melewatkan kemenangan dalam empat balapan beruntun sejak 2013.
 
Pebalap tim Red Bull Max Verstappen menjalani sesi latihan bebas Grand Prix Emilia Romagna di Autodromo Internazionale Enzo e Dino Ferrari, Imola, Italia (16/4/2021). ANTARA/AFP/Miguel Medina/aa.


Baca juga: Perez nyaris menyerah sebelum menang perdana untuk Red Bull di Baku

"Ini adalah sirkuit yang menguras tenaga, dengan lintasan-lintasan lurus panjang itu jadi kami bisa menyaksikan sesuatu yang serupa akhir pekan ini," kata Hamilton setelah GP Prancis.

Verstappen, yang musim ini telah meraih tiga kemenangan seperti Hamilton, sadar bahwa hasil tahun-tahun sebelumnya bukan jaminan.

"Kami harus kembali menyetel mobil kami di sana dan membaca kondisi juga. Saya tidak tahu cuacanya akan seperti apa tapi saya menantikan itu," kata pebalap berusia 23 tahun asal Belanda itu. "Saya yakin pasti akan ketat lagi."

McLaren, yang saat ini naik ke peringkat tiga klasemen konstruktor setelah meraih poin ganda di Prancis, akan berharap penampilan kuat mereka untuk tetap berada di atas Ferrari.

Baca juga: McLaren perpanjang kontrak Lando Norris

Spielberg juga menjadi kenangan manis bagi Lando Norris, yang meraih podium perdananya dan lap tercepat tahun lalu di sana, sedangkan Daniel Ricciardo semakin baik beradaptasi dengan mobil McLaren yang ditenagai mesin Mercedes tahun ini.

"Saya menantikan balapan lagi dan dua balapan di Austria," kata Ricciardo, yang direkrut dari Renault akhir tahun lalu, seperti dikutip Reuters.

"Bisa salah satunya hujan, atau bahkan di kedua akhir pekan."

"Kita bisa mendapat dua balapan yang berbeda, kita tak pernah tahu."

Baca juga: Ferrari bergulat dengan masalah keausan berlebihan ban depan
Baca juga: Verstappen kalahkan Hamilton di GP Prancis, hattrick untuk Red Bull
Baca juga: Mercedes modifikasi tombol 'ajaib' Hamilton setelah blunder di Baku

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021