Surabaya (ANTARA News) - Dua calon haji (calhaj) suami istri asal Sidoarjo, Jatim, Sidiq Muhammad Daud Bin M. Daud (43) bersama istrinya, gagal berangkat ke Tanah Suci, karena dia menolak vaksinasi meningitis yang menurutnya mengandung enzim babi.

"Warga Griyo Pabean II/A-2, RT-43/RW-14, Sedati, Sidoarjo itu gagal berangkat bersama istrinya, Samsidar Binti M. Jalil (43)," kata anggota Humas PPIH Embarkasi Surabaya H. Sugianto di Surabaya, Senin.

Menurut dia, perwira jaga di Bagian Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, Thohir, Amd, terpaksa menunda sementara keberangkatan calhaj yang tergabung dalam kloter 54 karena belum melakukan vaksinasi meningitis.

"Petugas terpaksa menundanya, karena hal itu sudah menjadi persyaratan khusus yang sudah ditentukan pemerintah Arab Saudi melalui Duta Besar-nya di Jakarta," katanya.

Dalam surat imbauan itu menyebut, mereka yang akan menunaikan ibadah haji pada tahun 1430 H/2009 M harus melampirkan surat keterangan yang masih berlaku tentang telah melakukan suntikan antidemam musiman dan meningitis, pada dua pekan sebelum mengajukan permohonan visa haji.

"Dengan demikian, suntikan antidemam musiman dan meningitis adalah merupakan syarat dasar untuk mendapatkan visa sebagai syarat menuaikan ibadah haji," ujarnya.

Ia menyatakan, PPIH Embarkasi Surabaya melalui Bagian Kesehatan sebenarnya sudah memberi solusi kepada Sidiq dan istrinya untuk imunisasi meningitis di Poliklinik Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).

"Tetapi, yang bersangkutan tidak mau dengan tawaran itu, sekali tidak mau ya tetap tidak mau," katanya.

Sementara itu, Calhaj Sidoarjo dari kloter 55, Machsunah Binti H. Sukri (35) asal Magersari RT-03/RW-02, Jabon, Sidoarjo akhirnya batal berangkat beserta suaminya Syamsul Hadi Bn Djumain (49), karena Machsunah hamil.

"Setelah menjalani pemeriksaan ulang saat tiba di asrama haji, Machsunah diketahui telah hamil antara 9 hingga 10 minggu, padahal usia kehamilan yang diizinkan berangkat antara 14 minggu hingga 26 minggu, sehingga dia dan suaminya pun pulang," tuturnya.

Hingga kini (9/11), 53 kloter calhaj sudah terbang ke Tanah Suci yang berjumlah 23.801 orang, kemudian "open seat" (kursi kosong) 134 orang, batal 100 orang, dan mutasi masuk 25 orang. (*)

Editor: Luki Satrio
Copyright © ANTARA 2009