Jakarta (ANTARA News) - Belanda dan Brazil datang ke Afrika Selatan untuk menang. Dan mereka sepakat dalam satu hal, persetan dengan sepak bola indah, bersiap saling adu pragmatis di lapangan hijau.

Hebatya lagi, dua tim itu harus bertemu di di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, Jumat malam, untuk memperebutkan tiket ke semi final Piala Dunia ke 18 itu.

Pelatih Belanda, Bert van Marwijk, dengan tegas telah mengatakan skuadnya akan menggunakan segala cara untuk meraih podium tertinggi di Piala Dunia pertama yang digelar di Afrika itu.

"Bagus jika kami bisa menang dengan sepak bola indah tetapi ketika menerima pekerjaan ini saya telah katakan bahwa kami juga harus belajar untuk menang dengan permainan buruk," tegas Marwijk seperti yang dikutip BBC Sport.

Pernyataan Marwijk itu juga seperti memberi sedikit bocoran bagaimana Belanda akan bermain melawan Brazil yang terkenal dengan serangan baliknya.

Banyak yang percaya Belanda akan bermain tertutup dan bermain sabar dengan memaksimalkan penguasaan bola. Belanda akan belajar dari kesalahan Cile yang berani bermain terbuka dengan Tim Samba dan menerima hasil akhir naas, kebobolan tiga gol.

Sementara Brazil sadar betul bahwa ancaman paling nyata dari Tim Orange hadir dalam wujud Arjen Robben.

Kemampuan Michel Bastos, bek kiri Brazil, untuk meredam Robben akan menjadi kunci pertahanan Tim Samba.

Tetapi Dunga bisa meniru taktik Jose Mourinho memerintahkan anak buahnya menutup peluang Robben untuk menembak dengan kaki kiri saat Inter Milan mengalahkan Bayern Munchen, klub Robben.

Catatan Pertemuan

Belanda dan Brazil telah bertemu sembilan kali. Dari semjumlah laga itu Tim Orange hanya meraih dua kemenangan sementara Brazil tiga kali keluar sebagai pemenang dan empat lagi sisanya berakhir imbang.

Sepanjang sejarah Piala Dunia Belanda dan Brazil telah bertemu tiga kali. Tahun 1974 Belanda mengalahkan Brazil 2-0 di putaran kedua penyisihan grup.

Pertemuan dua negara kembali terulang 20 tahun kemudian di Amerika Serikat tetapi kali ini Brazil berhasil membalas dengan melibas Belanda 3-2 di babak perempat final.

Di semi final Piala Dunia Prancis 1994, duel dua negara itu berlangsung dramatis karena harus berakhir dalam adu pinalti. Brazil lolos ke final setelah Kiper Taffarel berhasil menghalau dua tembakan dari Phillip Cocu dan Ronald De Boer.

Fokus Pemain

Robinho tampaknya akan kembali menjadi tumpuan Brazil seperti ketika menjadi 'man of the match' saat mengalahkan Cile 3-0. Absennya Elano akibat cidera engkel dan keraguan atas Julio Baptista yang belum pulih dari cedera lutut semakin menpatkan pemain Santos itu di pusaran permainan Brazil.

Sementara di kubu Belanda Sneijder tampaknya menjadi pusat kreatifitas permainan Belanda. Umpannya bagi Arjen Robben di dua laga terakhir Belanda dan dua golnya ke gawang Slowakia dan Jepang membuktikan pengaruhnya di skuad Orange.

Data Laga

Tempat:

Wasit Utama: Yuichi Nishimura (Jepang)

Wasit Garis: Toru Sagara (Jepang) dan Jeong Hae-sang (Korea Selatan)

Wasit Keempat: Khalil Al-Ghamdi (Arab Saudi)

Pemain dengan Kartu kuning: Nigel De Jong, Robin Van Persie, Gregory Van der Wiel, Dirk Kuyt, Rafael Van der Vaart, Giovanni Van Bronckhorst, Arjen Robben, Maarten Stekelenburg (Belanda); Luis Fabiano, Juan, Felipe Melo, dan Kaka (Brazil).

Larangan bermain karena akumulasi kartu kuning/merah: Ramirez (Brazil).
(Ber/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010