Cape Town (ANTARA News) - Pelatih Uruguay Oscar Tabarez berang karena timnya dituding tidak layak mendapat tempat di semi final gara-gara handball yang dilakukan Luis Suarez saat laga perempat final melawan Ghana.

"Pertanyaan ini sangat memalukan," ujarnya saat ditanya apakah Uruguay merasa malu terkait insiden dimana Suarez menahan bola dengan tangannya sehingga Ghana terjegal di menit-menit terakhir.

Suarez dikeluarkan dari lapangan. Sayangnya Ghana gagal menjebloskan bola ke gawang saat penalti sehingga pertandingan berakhir imbang dan Uruguay unggul dalam adu penalti.

"Kami bangga dengan apa yang telah kami raih di Piala Dunia ini dan cara kami melewati saat-saat sulit. Bukan hanya cara kami bermain tapi juga perilaku kami," kata Tabarez.

"Uruguay telah melewati lebih dari dua laga tanpa kartu kuning. jadi jangan katakan pada saya bahwa tim kami curang. Saya tidak bisa terima itu kapan pun."

Keluar lapangan
Tabarez mengatakan Ghana dihadiahi penalti dan Suarez dikeluarkan dari lapangan, sesuai aturan yang berlaku.

"Mereka berspekulasi mengenai apa yang bisa terjadi dan telah terjadi di laga lain, yang sudah ada dalam aturan," katanya.

"Pada Piala Dunia 1990, kami adalah korban insiden serupa saat menghadapi Spanyol. Saat itu, bahkan pemain yang terlibat tidak dikeluarkan dari lapangan," katanya.

"Yang saya sesalkan adalah skandal ini diciptakan oleh jurnalis, terutama jurnalis Inggris -- saya tidak tahu kenapa," katanya.

Tabarez juga menolak mengkritisi pemain depan Belanda Arjen Robben yang dituding suka melakukan aksi pura-pura.

"Seperti pemain lain, dia terjatuh. Saya tidak akan mengatakan ia telah berbuat curang," katanya.

"Untuk itulah kita punya wasit, yang akan melihat niat pemain dan memutuskan konsekuensinya," katanya. (S022/A008)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010