"Masyarakat tidak perlu khawatir karena teroris tidak ada di Papua," kata Bekto di Timika, Sabtu.
Menurut dia, secara kuantintatif situasi kamtibmas di wilayah Papua cukup aman, namun penilaian tentang Papua dari luar selama ini berlebihan seolah Papua wilayah yang tidak aman.
"Mungkin ada gerakan separatis dan konflik antarkelompok masyarakat sebagai mekanisme penyelesaian masalah adat, tapi mereka tidak pernah mengganggu orang lain yang tersangkut dengan masalah itu," jelasnya.
Berkaitan dengan makin maraknya aksi teror dan perampokan oleh kelompok bersenjata yang diduga didalangi kelompok teroris di Sumatera dan Jawa akhir-akhir ini, Bekto mengatakan hal itu semata-mata mau menunjukkan kepada publik bahwa kelompok jaringan teroris masih tetap eksis di Indonesia.
Publikasi yang cepat oleh media massa terhadap berbagai kejadian yang diduga didalangi kelompok radikal tersebut, katanya, juga menjadi sarana mengampanyekan keberadaan mereka masih tetap harus diwaspadai.
"Di Jawa, Sumatera dan Bali media massa lebih cepat dalam mempublikasikan berbagai kejadian. Ini bisa dijadikan sarana oleh mereka (kelompok teroris) untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka masih eksis," kata mantan Komandan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri itu.
Meski begitu, katanya, kekuatan kelompok teroris di Tanah Air saat ini sudah semakin kecil lantaran semakin intensifnya pengamanan di setiap wilayah.
Ia juga menuturkan, kelompok teroris tumbuh subur di Jawa dan Sumatera karena ada sejumlah pihak yang melindungi keberadaan mereka.
"Kalau di Papua pasti masyarakat menolak keberadaan mereka," kata Bekto yang juga pernah menjabat Kapolda Sulawesi Utara itu.(*)
E015/I006
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
