Palembang (ANTARA) - Tingkat keterisian rumah sakit atau 'Bed Occupation Rate (BOR) dampak lonjakan kasus positif COVID-19 akhir-akhir ini cukup tinggi rata-rata mencapai 79 persen atau berada pada level di atas waspada.

Sesuai ketentuan, jika BOR rumah sakit di suatu daerah mencapai level waspada (di atas 70 persen), perlu disikapi dengan melakukan berbagai persiapan ruangan tambahan atau bila perlu menyiapkan langkah membangun rumah sakit darurat, kata Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini di Palembang, Selasa.

Melihat tingginya BOR di Sumsel akibat lonjakan pasien COVID-19, pihaknya telah membuat surat edaran untuk dinas kesehatan masing-masing kabupaten dan kota menyediakan tempat isolasi mandiri.

“Masing-masing kabupaten dan kota, kondisi tingkat keterisian ruangan rumah sakitnya berbeda-beda seperti Kota Palembang dan Lubuklinggau BOR-nya sudah di atas 80 persen sedangkan Musi Banyuasin 72 persen," ujarnya.

Baca juga: Atasi kelangkaan oksigen di RS rujukan, Gubernur Sumsel bantu Jabar

Baca juga: Epidemiolog ingatkan Sumsel tambah nakes terkait penyebaran COVID-19


Menurut dia, untuk mengatasi masalah tingginya BOR, pemerintah kabupaten dan kota harus menambah tempat isolasi sebagai tempat menampung pasien yang terpapar COVID-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan, bahkan mengarahkan isolasi mandiri di rumah.

Sedangkan rumah sakit disiapkan untuk menampung dan merawat pasien dengan gejala sedang mengarah ke berat atau yang benar-benar memerlukan penanganan medis secara intensif, ujar kadinkes.

Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru meminta masyarakat tidak panik mendengar informasi mengenai kondisi BOR di atas level warning akibat lonjakan kasus positif COVID-19 akhir-akhir ini.

Untuk mengatasi masalah tersebut, telah disiapkan rumah sehat COVID-19 di dua menara wisma atlet Jakabaring Palembang.

Bahkan jika masih dirasa kurang, pihaknya siap membuka asrama haji untuk tempat isolasi bagi masyarakat yang terpapar virus Corona tanpa gejala atau dengan jejala ringan, sehingga rumah sakit bisa digunakan untuk penanganan pasien yang gawat darurat, kata Gubernur.*

Baca juga: Rawat pasien, Sumsel aktifkan satu "tower" Wisma Atlet Jakabaring

Baca juga: Warga Palembang diminta tidak panik terkait kelangkaan oksigen di Jawa

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021