Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup naik 22,383 poin atau 0,63 persen menjadi 3.569,498, sedangkan indeks LQ-45 naik 5,359 poin (0,81 persen) ke posisi 667,005.
Analis Lautandana Sekuritas Willy Sanjaya mengatakan, penguatan indeks BEI didukung beberapa faktor baik internal maupun eksternal.
Dari internal, lanjutnya, indeks disokong oleh nilai tukar rupiah yang terus mengalami apresiasi. Selanjutnya, BI Rate masih tetap pada kisaran 6,5 persen sesuai dengan ekonomi makro Indonesia.
"Fakta-fakta ini yang membuat indeks akan bisa melewati level tersebut dengan mudah," ujarnya.
Ia menambahkan, dari eksternal gerak bursa global dan regional tetap positif. Dow Jones juga tetap berada di jalur positif dan akan tetap melaju di atas level 11.000 poin. Dengan kondisi itu, asing akan tetap mengalirkan dananya ke lantai bursa.
Bahkan, lanjut dia, nilai transaksi asing akan terus mengalami kenaikan dari hari ke hari. Berdasar data perdagangan BEI, nilai beli bersih asing (net buy foreign) tercatat sekitar Rp500 miliar.
"Kalau bursa global dan regional tetap berlanjut, asing tidak akan beranjak dari lantai bursa," ucapnya.
Ia memprediksi, indeks pada perdagangan besok Selasa (5/10) akan bergerak di level support 3.525 dan resisstance 3.605.
Ia mengatakan, sejumlah saham berpotensi dikoleksi seperti, Sentul City (BKSL), Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), Plate Timah Nusantara (NIKL), Bumi Resources (BUMI), International Nickle (INCO) dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM).
Pada perdagangan IHSG hari ini tercatat 172.308 kali transaksi dengan volume 6,016 miliar lembar saham senilai Rp5,083 triliun. Sementara, saham yang naik sebesar 117 saham, 115 saham turun, dan 64 saham tidak berubah.
Indeks Hang Seng naik 260,49 poin (1,17 persen) ke posisi 22,618,66, Nikkei-225 melemah 23,17 poin (0,25 persen) ke level 9.381,06, dan Straits Times juga naik 26,55 poin (0,85 persen) di posisi 3.157,45.
(KR-ZMF/A026/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
