Solo (ANTARA News) - Keluarga korban Ridwan Zainudin (29), warga RT 1 RW 28 Ngipang, Kadipiro, Solo, meminta agar kejadian pelemparan batu terhadap Ridwan yang diduga dilakukan suporter Persatuan Sepak Bola Bandung (Persib), "Viking", mau bertanggung jawab.

"Ridwan hingga kini kondisinya masih kritis. Kami minta suporter Persib yang melempar batu dan mengenai kepala Ridwan, segera dapat diusut petugas dan mau bertanggung jawab," kata Tiwi Andari, istri korban, saat menunggu suaminya dirawat di ruang ICU RS Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Menurut Tiwi, akibat terkena lemparan batu pada pelipis dan kepala samping kanan, Ridwan hingga kini belum sadarkan diri.

Lemparan baru itu dilakukan oleh para suporter Persib yang menumpang kereta api (KA) Pasundan jurusan Surabaya-Bandung saat melintas di Stasiun Purwosari, pada Minggu (3/10) sekitar pukul 12.00 WIB.

"Suami saya kondisinya kritis setelah terkena lemparan batu dari suporter sepak bola Viking itu," katanya.

Kejadian yang menimpa suaminya tersebut, kata Tiwi, telah dilaporkan pihak keluarga kepada polisi, termasuk ke PT KAI, dengan harapan kasusnya dapat diusut tuntas.

"Kami juga melaporkan ke PT KAI, dengan harapan mau ikut bertanggung jawab atas kejadian itu," kata Tiwi.

Ny Yayah Rohayah (54), ibu kandung korban, menjelaskan, peristiwa yang menimpa anaknya itu berawal dari korban yang diminta memindahkan lampu penerangan di rumah orang tuanya di Griyan RT 01 RW 10, Laweyan Solo, pada Minggu (3/10) sekitar pukul 12.00 WIB.

Korban saat naik ke atas rumah orang tuanya dengan menggunakan tangga untuk memasang lampu penerangan, tiba-tiba terkena lemparan batu di bagian pelipisnya.

Korban kemudian turun melalui tangga, namun saat itu dia kembali terkena lemparan batu yang kedua di bagian samping kanan kepalanya.

Korban terkena lemparan batu kedua dari suporter sepak bola itu, dan langsung jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian itu, oleh pihak keluarga kemudian dilaporkan kepada polisi setempat.

Polisi yang melakukan penyelidikan, menemukan barang bukti berupa dua batu ukuran cukup besar dari ulah para suporter bola dari Bandung yang menumpang KA saat melintas di sebelah rumah keluarga korban itu.

"Ridwan sejak Minggu (3/10) hingga sekarang masih di ruang ICU RS Kasih Ibu Solo untuk menjalani perawatan intensif, namun belum juga sadarkan diri," kata Ny Yayah, menjelaskan.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya minta agar kejadian ini segera dapat diusut tuntas oleh kepolisian, sehingga peristiwa serupa tidak terulang lagi dengan korban lain, dan suporter Persib juga mau bertanggung jawab atas perbuatannya.

Selain itu, keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke PT KA setempat, tetapi hingga kini belum ada respon.

"Kami sudah melaporkan ke PT KA, tetapi hingga sekarang belum ada respon. Seharusnya, PT KA juga ikut bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa anak saya," kata Ny Yayah.
(B018/P004)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010