Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) mendukung Festival AMAN 2021 yang diselenggarakan oleh ECPAT Indonesia dan Facebook bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) guna menjadikan hari itu sebagai momen melindungi anak- anak Indonesia dari kejahatan yang mengintai lewat internet.

Festival AMAN 2021 memiliki tema “You(th) Can Create A Better Internet for Children and Young People” mengajak anak-anak hingga kelompok muda mencegah kejahatan di ranah daring termasuk di dalamnya pelecehan seksual anak secara daring melalui acara literasi digital, kampanye membuat konten positif, dan meningkatkan kesadaran anak agar mengakses internet dengan cara yang aman.

Baca juga: Ancol dan Kementerian PPPA hadirkan hiburan virtual rayakan HAN 2021

“Anak-anak Indonesia sebagai pelopor dan pelapor. (Mereka) telah, sedang, dan akan terus melakukan upaya kritis serta selalu waspada dalam melindungi diri mereka dari berbagai risiko berbahaya dibalik kemudahan internet. Pengalaman selama pandemi ini sangat berguna bagi anak untuk dapat terus mengasah empati, simpati dan kepedulian terhadap diri sendiri maupun orang lain yang dapat membentuk anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik; the better version of you”, ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mendukung acara Festival AMAN 2021 dalam keterangannya, Jumat.

Dukungan dari Pemerintah tak berhenti sampai di situ, sebagai Kementerian yang juga bertanggung jawab dalam pemberian literasi di era digital kepada masyarakat Indonesia Kementerian Kominfo pun turut memberikan dukungan penuh bagi program Festival AMAN 2021.

Sejalan dengan tema Hari Anak Nasional (HAN) 2021 yang diambil oleh Pemerintah Pusat yaitu “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” maka Kementerian Kominfo pun berharap orang tua yang memiliki anak bisa mengikuti festival AMAN 2021 sehingga tidak hanya anak yang memiliki pemahaman atas bahayanya kejahatan digital tapi juga orang tua dapat lebih waspada dan sigap memberi pengawasan kepada buah hatinya.

“Literasi digital merupakan kecakapan digital dasar yang perlu dipahami oleh anak dan orang tua saat beraktivitas di ruang digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika berkomitmen untuk turut melindungi anak dari kejahatan di ruang digital, seperti penipuan, pornografi, penyebaran hoaks, hingga perundungan siber. Melalui peringatan virtual Hari Anak Nasional tahun 2021 ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’, saya harapkan anak-anak Indonesia dengan literasi digital yang baik dapat tumbuh menjadi generasi emas bangsa yang memanfaatkan ruang digital untuk belajar, membuat konten produktif, dan menciptakan karya inovatif,” ujar Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto.

Di tengah pandemi COVID-19, anak- anak hingga kelompok muda termasuk sebagai kelompok dengan akses internet mudah karena harus mensubstitusi kegiatan yang dikerjakan langsung menjadi kegiatan daring.

Anak- anak termasuk dalam 73,7 persen populasi di Indonesia yang menggunakan internet di 2021 berdasarkan riset dari We Are Social 2021.

Meski memiliki dampak positif, ancaman yang mengincar anak- anak dan kelompok muda pada saat menggunakan internet tidaklah sedikit apalagi jika tidak mendapatkan pengawasan orang tua.

Anak- anak rentan mengalami kejahatan siber lewat berbagai bentuk mulai dari penipuan, hoaks, perundungan daring, hingga eksploitasi.

Maka dari itu ECPAT (End Child Prostitution, Child Pornography, and Trafficking of Children for Sexual Purposes) Indonesia bersama dengan perusahaan teknologi media sosial Facebook mengadakan acara Festival AMAN 2021 sehingga bisa memberikan ruang dan juga edukasi digital bagi para penerus bangsa ini.


Baca juga: Menteri Bintang ajak anak Indonesia wisata edukatif secara virtual

Baca juga: Jelang Hari Anak Nasional, Facebook gelar kampanye keamanan siber

Baca juga: Sambut Hari Anak Nasional, Festival Komidi Putar digelar lagi


Aman Warior
“Melalui “aman program”, Kerjasama ECPAT Indonesia dengan Facebook didukung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta GNLD Siberkreasi, kami mempersiapkan “Aman Warrior”, yakni 50 anak dan orang muda sebagai trainer sebaya dalam mengedukasi dan penyadaran literasi digital tentang keselamatan anak di ranah daring. Dengan peran aman warrior ini, edukasi literasi digital di kalangan anak dan masyarakat diharapkan bisa berjalan dengan lebih masif,” ujar Program Manager ECPAT Indonesia Andy Ardian.

Inisiatif mengadakan literasi digital bagi para generasi muda ini pun berkaca dari temuan ECPAT Indonesia di awal masa pandemi COVID-19, ECPAT melakukan survei kepada 1203 responden anak dan ditemukan adanya 287 bentuk pengalaman buruk saat berinternet di masa pandemi.

Dalam survei itu didapati 112 anak mengatakan bahwa mereka mendapat pesan tidak senonoh, 66 menerima gambar/video yang membuat tidak nyaman, 27 menerima gambar/video pornografi, 24 orang diajak melakukan live streaming untuk membicarakan hal tidak

, 23 anak mengatakan hal-hal buruk tentang mereka diunggah tanpa sepengetahuan, dan 16 anak dikirimi tautan dengan konten pornografi.

Facebook sebagai salah satu media sosial dengan pengguna terbanyak di Indonesia pun merasa perlu mengambil langkah agar setiap penggunanya khususnya yang masih berusia anak- anak mendapatkan perlindungan yang layak saat menjelajah di dunia maya.

“Mencegah dan menghilangkan eksploitasi seksual anak di ranah online perlu dilakukan oleh banyak pihak dari berbagai industri. Kami di Facebook juga terus berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya, baik di dalam atau di luar aplikasi, untuk melindungi anak-anak dari kejahatan yang menjadikan mereka sebagai korban,” ujar Manajer Program Kebijakan untuk Facebook di Indonesia Dessy Sukendar.

Dalam acara Festival AMAN 2021 ini, anak-anak dan kelompok muda diberikan kesempatan untuk menyuarakan keresahan yang kerap mereka temui di internet dan media sosial kepada pemangku kepentingan dan penyedia platform digital, serta berbagi cerita baik dalam melawan konten negatif di internet dan media sosial.

Keselamatan anak-anak di ranah online juga menjadi perhatian khusus Facebook yang dituangkan dalam kampanye #Indonesiaku sepanjang bulan Juli ini. #Indonesiaku sendiri merupakan sebuah kampanye publik yang mengangkat berbagai kisah dan inspirasi dari komunitas dan pelaku usaha di Indonesia.

Kampanye yang berlangsung selama setahun penuh ini bertujuan untuk membangun semangat kebersamaan, berbagai motivasi yang baik serta menyebarkan dampak positif yang mereka ciptakan dengan memanfaatkan platform Facebook dan keluarga besar aplikasinya.

Acara ini juga turut didukung oleh Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) Siberkreasi yang memang memiliki visi dapat meliterasi masyarakat Indonesia sehingga bisa cakap dalam menggunakan internet dan terhindar dari bahaya siber.


Baca juga: Pastikan internet aman bagi anak, Kementerian PPPA gelar edukasi

Baca juga: Hari Penyiaran Nasional, KPI harap literasi digital masuk kurikulum

Baca juga: Tips bagi orangtua agar anak aman di ranah online


Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021