Makassar (ANTARA News) - Konser grup musik Maliq and D`Essentials untuk memperkenalkan album terbarunya "The Beginning of a Beautiful Life" dipadati penonton di Makassar, Minggu.

Meski menunggu cukup lama untuk melihat penampilan mereka di atas panggung, namun penantian para penggemar grup musik ini terbayar dengan pertunjukan musik yang apik selama kurang lebih satu jam.

Konser ini sekaligus memperkenalkan album keempatnya "The Beginning of a Beautiful Life" ini dibuka dengan hentakan musik "groove" khas Maliq and D`Essentials.

Angga, Amar, Ifa, Indah, Jawa, Lale dan Widi tampil kompak mulai dari pakaian yang serba hitam hingga koreografi yang sesuai dengan irama, segera memanaskan suasana.

Nuansa musik yang identik dengan musik tema film seri Amerika dekade 1970-an terdengar sangat menonjol lengkap dengan penjiwaan para personil pada setiap alat musik yang dimainkannya. Bahkan suara saxophone pun terdengar sangat hidup dan dinamis.

Sebelumnya, Angga sang vokalis memang menggambarkan bahwa album mereka yang terbaru ini bernuansa musik dekade 1970-an.

Kemasan itu terlihat dari vokal yang membahana pada awal dan akhir lagu mengingatkan pada grup musik ABBA yang kala itu terkenal dengan tembang Fernando atau Chiqiquita.

Seperti lagu "Berbeda" yang juga diambil dari album terbaru mereka diawali dengan dentingan gitar melodi balada, namun kemudian pada pertengahan lagu iramanya kembali menghentak dan ditutup oleh sebuah dialog antara kedua vokalis.

Tidak hanya tembang-tembang dari album terbarunya yang dibawakan, lagu-lagu andalan mereka dari ketiga album sebelumnya juga ikut dibawakan. Seperti Terdiam dan Dia yang ikut dinyanyikan ratusan penonton.

Secara keseluruhan, pertunjukkan grup musik yang merasa selalu rindu tampil di Makassar ini sangat dramatis dan utuh. Bunyi-bunyian alat musik, koreografi dan vokal terharmonisasi dengan indah.

Konser pertama kalinya pada 2010 di Makassar ini, sekaligus merupakan penggambaran perjalanan karir mereka selama delapan tahun di jagat musik Indonesia.(*)
(T.KR-RY/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010