Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Masyarakat Pesisir Lampung Barat mempercayai tanggal 10-10-10 sebagai hari keramat.

"Kami menganggap hari ini hari yang keramat, pasalnya dalam satu tahun hanya di temui satu tanggal, dan hari serta tahun yang sama, jadi bagi masyarakat mempercayai hari ini adalah tanggal keramat," kata warga Kecamatan Pesisir Selatan, Lampung Barat, Karta Samsudin (39) sekitar 354 Km dari Bandarlampung, di Marang, Minggu.

Dia menjelaskan, banyak masyarakat melakukan ritual potong rambut dan dibuang dilaut, mereka mempercayai memotong dan membuat rambut di laut sebagai ritual buang sial.

Menurut dia, walaupun tidak 100 persen percaya, akan tetapi ini sudah menjadi kebisaan masyarakat, bila menemukan hari tanggal dan tahun yang sama.

"Setiap tahun masyarakat memotong dan membuat rambut ke laut untuk membuang sial, termasuk saya, setiap tanggal sama seperti sekarang ini, saya pasti memotong rambut yang kemudian dibuang ke laut untuk membuang sial, semua itu kepercayaan masyarakat saja, walaupun begitu saya tetap mempercayai Tuhan," katanya.

Ritual akan tanggal, bulan dan hari yang sama pada hari ini, beberapa masyarakat yang berada di daerah Pesisir Lampung Barat menganggap hari ini sebagai hari keramat, bahkan dari masyarakat tersebut menggunting rambut sebagai syarat untuk membuang sial.

Masyarakat menganggap dengan memotong rambut dan membuangnya di laut, akan membersihkan diri dari marabahaya, sebab di hari ini, bertepatan dengan tanggal bulan yang kembar.

Tradisi masyarakat yang unik ini, terjadi sejak beberapa tahun lalu, mereka meyakini dengan melakukan ritual potong rambut akan dapat membuang kesialan yang selama ini menghampiri.

Selain melakukan ritual potong rambut dan membuangnya ke aut, masyarakat juga melakukan ritual lain, dengan melakukan mandi di sungai dan menghanyutkan pakaian, mereka juga meyakini dengan mandi dan menghanyutkan pakaian akan dapat membersihkan diri dan membuang sial.

Masyarakat lain yang berada di Pekon (Desa) Gunung Kemala, Kecamatan Karya Penggawa, Lampung Barat, Rusmaini (42) mengatakan, ritual ini setiap tahun di lakukan guna membersihkan diri dari bala bencana.

"Saya melakukan bersih diri di sungai dan menghanyutkan pakaian, sebagai ritual untuk membuang sial, ini tradisi saya setiap tahunnya, walaupun terlihat aneh, tetapi saya yakin apa yang dilakukan ini, akan dapat berhasil," kata dia.

Dia mengatakan, kejadian bencana yang kerap terjadi di pesisir menjadi alasan kuat untuk melakukan ritual bersih diri.

Kemudian lanjut dia, walaupun agama melarang untuk percaya dengan hal mistik, tetapi ini sudah menjadi kebiasaan, saat bertemu dengan hari kembar seperti sekarang, da jarang bisa di hilangkan," katanya.(*)
(ANT-049/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010