Jakarta (ANTARA News) - Penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro mengobarkan refomasi dengan menegaskan bahwa tujuan dari digelarnya LPI tersebut tak lain untuk bisa digelarnya sebuah kompetisi sepakbola nasional yang lebih bersih.

"Kita ingin bisa menggelar sebuah kompetisi yang lebih bersih. LPI bertujuan untuk itu dan bukan untuk menandingi kompetisi yang sudah ada," ujar Arifin Panigoro di Jakarta, Senin.

Arifin yang merupakan pendiri Yayasan Pembina Olahraga Indonesia menambahkan, untuk mengubah kompetisi sepakbola di Tanah Air yang sudah ada tak semudah membalikkan telapak tangan.

"Kalau untuk mengganti kita tidak bisa mengganti begitu saja. Selama ini sudah ada Liga Super dan pula memiliki penonton dan lain sebagainya. Kita hanya ingin membuat sebuah kompetisi lain yang bertujuan untuk lebih menghidupkan klub dan pemain," ujar Arifin Panigoro.

Hal itu dikatakan Arifin Panigoro di hadapan peserta Diskusi Sepakbola Indonesia bertajuk "Reformasi atau Tertinggal" yang diikuti sejumlah perwakilan klub dan suporter sepakbola di Hotel Syahid Jaya Jakarta.

Diskusi Forum Sepakbola Indonesia dan dimediasi oleh Jakmania dan LSM HALMA Strategic itu dibuka oleh Menpora Andi Mallarangeng dengan diikuti sekitar 26 perwakilan klub dari seluruh Indonesia, termasuk Persebaya Surabaya dan Persitara Jakarta Utara.

Hadir pula mantan pemain timnas Bob Hippy dan Budiarto Shambazy selaku pembicara serta beberapa anggota DPR dan perwakilan Indonesia Curruption Watch (ICW).

Sementara dari kalangan non teknis hadir sejumlah perwakilan suporter sepakbola yakni Pasoepati, Snex, suporter Persiba dan Jakmania yang dalam hal ini menampilkan pimpinannya Danang Ismartani sebagai salah satu pembicara.

Pada kesempatan itu CEO HALMA Strategic Halim Mahfud mengatakan, salah satu butir tujuan dari diskusi tersebut adalah bagaimana merumuskan sebuah klub tak harus menggantungkan hidupnya dari bantuan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"Kita harus berupaya menghentikan ketergantungan klub kepada dana APBD. Kalau konsep Liga Primer Indonesia menggiring klub untuk tidak lagi menggantungkan dana ke APBD, maka selayaknya penyelenggaraan LPI kita dukung," ujar Halim Mahfud.

Pada butir lainnya, lanjut Halim, diskusi juga menginginkan dibentuknya sebuah koalisi untuk menindak-lanjuti pentingnya pembenahan sistem persepakbolaan di Indonesia dan HALMA Strategic siap untuk memfasilitasi pertemuan lanjutan.

"Yang akan dilakukan oleh koalisi ini adalah tekad untuk membenahi persepakbolaan Indonesia. Kalau ada yang menentang kebijakan ini maka harus diragukan ke-Indonesiaannya," ujar Halim Mahfud.

Sementara Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar mengatakan, pemerintah telah bersikap "malu-malu" untuk membenahi persepakbolaan Indonesia.

"Kalau ditanya satu per satu warga Indonesia saya yakin semuanya pasti mengatakan perlu dilakukan reformasi di tubuh PSSI. Teriakan penonton di stadion kepada petinggi PSSI ketika Indonesia melawan Uruguay itu merupakan indikator yang nyata," ujarnya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010