Copiapo, Chile (ANTARA News) - Pertolongan pertama 33 penambang Chile yang terperangkap berhasil dalam penarikan oleh sebuah kapsul yang berdiameter lebih lebar dari ukuran bahu manusia pada awal Rabu sebagai akhir penderitaan mereka selama dua bulan.

Para penyelamat, kerabat, serta sahabat bersorak gembira ketika ayah dua anak, Florencio Avalos, keluar ke permukaan untuk menghirup udara segar yang pertama kalinya setelah 69 hari merasakan sesak di kedalaman 625 meter di bawah batu yang tebal.

Sejumlah peluk dan cium diberikan oleh kerabat penambang yang berumur 31 tahun ini dan dirinya tampak sehat setelah 16 menit penarikan pertolongan itu. Kemudian Presiden Chile, Sebastian Pinera, merangkulnya sembari meneriakkan "Hidup Chile, Hidup Chile!"

Penambang yang selanjutnya ditarik adalah Mario Sepulveda, yang membuat sorakan digemuruhkan oleh para kerabat yang menunggu dengan gembira bahkan sebelum dirinya sampai ke permukaan. Sepulveda keluar dari kapsul dan mengambil cinderamata batu yang ada di dalam tas kuning yang dibawanya, dan menyerahkannya ke tangan Pinera.

"Saya sangat gembira!" teriak Sepulveda sembari mengepalkan tangannya ke langit dan memeluk semua orang yang ada di sekelilingnya.

Para penambang tersebut telah mencetak rekor selama 69 hari hidup di gua yang lembab dan panas di dalam tambang emas dan tembaga di utara Gurun Atacama, Chile, sejak runtuh pada lima Agustus. Para penyelamat berharap dapat mengeluarkan semua penambang yang tersisa selama dua hari.

Pada awal 17 hari penderitaan mereka, para penambang diperkirakan telah tewas, dan cerita mengenai pertahanan hidup mereka serta operasi penyelamatan yang hebat telah membuat dunia gempar.

Setelah beberapa pekan mengebor lubang sempit menuju para penambang dan menyiapkan kapsul khusus, babak terakhir telah dimulai ketika seorang penyelamat diturunkan kedalam lubang pada Selasa malam. Penyelamat itu langsung dipeluk oleh para penambang yang menunggu ketika ia tiba di tempat perlindungan di kedalaman tambang, lalu dalam beberapa menit dia mengaitkan Avalos ke dalam kapsul dan menaikannya ke permukaan.

"Ini merupakan mukjizat Tuhan," ujar paman Avalos yang gembira, Alberto Avalos, yang bergegas menuju kapsul ketika tiba di permukaan beberapa menit setelah tengah malam seperti dilaporkan Reuters.

Para penambang yang mencetak rekor terbaru atas pertahanan hidup setelah kecelakaan pertambangan dengan waktu yang lama telah melatih diri mereka untuk menjaga berat badan bagi penarikan mereka.

Para istri, anak-anak, orang tua, serta sahabat mereka yang gelisah, mengambil tempat di sisi bukit terjal yang gersang di atas tambang San Jose untuk menunggu orang yang dicintainya sedang diselamatkan pada operasi yang diduga memakan waktu selama 48 jam itu.

Kandang logam yang dibuat khusus dilengkapi dengan masker oksigen dan pintu darurat yang dapat digunakan jika mereka mengalami hambatan.

Penantian Panjang
Para penyelamat akhirnya dapat menurunkan kapsul yang dijuluki "Phoenix" atas burung legenda yang bangkit dari debu, setelah menguatkan bagian selongsong lubang penyelamatan dengan pipa logam untuk mencegah runtuhnya batu dan dapat menghambat jalan keluar.

Para teknisi mengatakan babak terakhir dari penyelamatan masih memiliki risiko, namun kapsul tersebut berjalan lancar di dalam lubang dan mereka berharap penyelamatan dapat berjalan tanpa hambatan.

Setiap penarikan penambang memakan waktu selama 15 menit dengan kecepatan kapsul sebesar satu meter per detik selambat orang berjalan kaki dan dapat dipercepat hingga tiga meter per detik jika penambang yang ditarik mengalami masalah.

Para penambang dapat melakukan komunikasi dengan tim penyelamat menggunakan "intercom" yang ada di kapsul.

Mereka diperintahkan untuk tetap memejamkan matanya dan akan diberikan kaca mata hitam untuk menghindari kerusakan pandangan mata mereka setelah menghabiskan waktu amat lama di terowongan yang remang-remang. Selanjutnya mereka akan dirawat di rumah sakit terdekat selama dua hari.

Sebenarnya para penyelamat secara ajaib menemukan mereka semua hidup selama 17 hari setelah runtuhnya tambang melalui lubang pemboran yang hanya sebesar anggur. Lubang tersebut selanjutnya menjadi penyambung hidup untuk mengirimkan gel hidrasi, makanan, air, serta surat dari kerabat mereka dan rekaman sepak bola agar semangat mereka tetap tinggi.

Petugas medis mengungkapkan bahwa beberapa anggota penambang mengalami guncangan kejiwaan, dan mungkin mengidap stres dalam waktu lama setelah penyelamatan mereka.

Pinera meminta pengkajian ulang terhadap regulasi keamanan pertambangan Chile setelah kejadian tersebut.

Semua stasiun televisi di Chile dipenuhi dengan pemberitaan operasi penyelamatan itu.

Beberapa kerabat telah berjaga-jaga selama dua bulan terakhir di tenda yang didirikan yang berjuluk "Camp Hope" diatas pertambangan, dan lebih banyak lagi warga yang bergabung sewaktu mendekati babak akhir penyelamatan.

Seorang dari 33 penambang tersebut merupakan warga Bolivia dan Presiden Bolivia, Evo Morales, berharap dapat mengunjungi tambang itu pada awal Rabu.
(BPY/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010