Wasior (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan penambahan alat berat untuk membantu proses pemulihan lokasi bencana banjir bandang di Wasior, Papua Barat.

"Saya lihat alat berat masih kurang," kata Presiden saat berdialog dengan jajaran pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat di Distrik Wasior, Kamis.

Presiden meminta alat berat ditambah bersamaan dengan penambahan sejumlah satuan Zeni dari Tentara Nasional Indonesia.

Berdasar pantauan ANTARA, hanya satu alat berat yang ada di Distrik Wasior, sedangkan puing-puing rumah yang hancur jumlahnya lebih banyak.

Puing-puing rumah itu belum masih berserakan dan belum tuntas ditangani.

Selain memerintahkan penambahan alat berat, Presiden juga meminta pemerintah setempat untuk memperhatikan kecukupan air minum.

Menurut Presiden, kecukupan air bersih di lokasi pengugsian akan sangat berguna bagi kesehatan para pengungsi.

Presiden berada di Wasior untuk meninjau para korban dan lokasi banjir bandang.

Berdasarkan catatan Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, sedikitnya 140 orang dilaporkan hilang akibat bencana banjir tersebut. Sementara itu, 150 orang lainnya ditemukan meninggal.

Pemerintah Kabupaten setempat juga mencatat kerusakan berat sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, jalan, dan pasar.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menampung sedikitnya 4.771 pengungsi korban banjir bandang Wasior di Manokwari, Papua Barat.

Berdasar data BNPB, ribuan pengungsi itu tersebar di beberapa lokasi pengungsian di Manokwari.

Jumlah pengungsi terbanyak ada di komplek Balai Latihan Kerja Manokwari, yaitu sebanyak 1.245 orang. Kemudian di Lapangan Kodim Manokwari sebanyak 972 orang.

Sementara itu, BNPB mencatat 2.554 orang pengungsi tercatat melakukan pengungsian mandiri, atau kembali ke keluarga masing-masing di kawasan Manokwari.

Selain di Manokwari, BNPB juga mendata 2.652 pengungsi masih bertahan di Wasior, tempat bencana banjir bandang terjadi beberapa waktu lalu. Mereka tersebar di enam lokasi penampungan pengungsi.

BNPB juga mencatat 355 pengungsi ditampung di Nabire. (F008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010