Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan melebur PT Perkebunan Nusantara I-XIV dan PT Rajawali Nusantara menjadi satu holding investment yang dibagi dalam empat basis komoditas.

"Holding didasarkan pada empat komoditas yaitu sawit, gula, karet, dan aneka tanaman. Merger diharapkan terealisasi sebelum akhir tahun 2010," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, dalam konferensi pers kinerja BUMN Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Senin.

Adapun komoditas aneka tanaman meliputi kopi, teh, dan kakao.

Menurut Mustafa, masing-masing komoditas akan dibentuk perusahaan tersendiri, sehingga lebih fokus dalam menangani masalah pengembangan produksi.

"Dalam satu holding akan dibentuk semacam anak perusahaan dengan susunan organisasi direktur utama, direktur produksi. Sedangkan pada induk perusahaan atau tingkat pusat akan ditetapkan selain direktur utama, juga direktur investasi, direktur pemasaran, dan sumber daya manusia," ujar Menteri.

Ditambahkan, pembentukan holding BUMN Perkebunan tersebut tinggal menunggu Peraturan Pemerintah (PP).

Dalam peleburan perusahaan tersebut, Menteri memastikan tidak akan ada pemutusan hubungan pekerjaan (PHK).

"Akan ada penataan ulang, tapi dipastikan tidak ada mutasi aset di sana," ujar Mustafa.

Sementara itu, Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Primer, Megnanda mengatakan, peleburan perusahaan perkebunan tersebut, maka dari sisi aset akan menjadi holding BUMN Perkebunan terbesar di dunia.

Menurut catatan, gabungan aset PTPN I-XIV dan RNI akan mencapai Rp30 triliun.

Ia menambahkan, dengan sinergi tersebut, maka kapasitas produksi CPO bisa mencapai 3 juta ton per tahun.

Sementara produksi karet diharapkan bisa mencapai Karet 300.000 per tahun.

Menurut Megananda, dengan holding tersebut, maka perusahaan bisa mengembangkan dari industri hulu hingga hilir.

Ia mencontohkan, sejumlah proyek yang akan dikembangkan dari hasil sinergi tersebut adalah rencana pembangunan pabrik bahan bakar nabati (BBN).

Selain itu, BUMN ini juga akan membangun pabrik ban.

"Selain untuk ekspansi, pembentukan holding juga untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan," tegasnya.

(R017/A027/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010