Jakarta (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengungkapkan pertemuan tujuh lembaga tinggi negara tidak membicarakan masalah konkret yang berkembang saat ini.

"Sama sekali ngak ada bicara kasus, kemarin (Senin 18/10) ngak ada bicara masalah penggulingan presiden, tak satu pun, ngak ada. Semua bicara apa pandangan masing-masing tentang persoalan negara," kata Mahfud, di Jakarta, Selasa.

Mahfud, yang juga menjadi salah satu pembicara, mengungkapkan pandangan bahwa antarlembaga negara menjelaskan tugasnya seperti main sepakbola.

"Kita bernegara seperti main sepak bola, satu tim dengan tujuan yang sama, kalau MK oper bola gini, presiden tendang ke sana. Jangan dikasih bola lalu marah, kita harus memandang hidup bernegara itu sebagai satu kesatuan," kata Mahfud.

Dia juga mengatakan dalam sistem presidensial apabila terjadi suatu kesalahan semua harus ditimpakan kepada presiden.

"Sekarang, kalau ada kesalahan kan presiden terus yang disalahkan. Misalnya kalau ada orang bebas dipidana, wah, itu pemerintah salah, padahal itu kan bukan urusan presiden, itu urusan yudikatif," kata Mahfud mencontohkan.

Dia juga mencontohkan salah satu bupati melakukan korupsi tetapi presiden juga disalahkan. "Ngak boleh gitu. Kita lihat posisi masing-masing, kok presiden," ujarnya.

Mahfud mengatakan bahwa penguatan sistem presidensial itu harus sesuai dengan amanat dalam UUD dan tidak ada saling intervensi.

Dia juga menjelaskan bahwa pertemuan antara lembaga tinggi negara tersebut merupakan forum konsultasi saja.

Mahfud juga mengungkapkan dalam pertemuan tersebut tidak dibicarakan masalah konkret, karena antarlembaga negara tidak boleh buat keputusan bersama.(*)

(T.J008/H-KWR/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010