Semarang (ANTARA News) - Universitas Katholik Soegijapranata Semarang menggelar lomba presentasi penelitian mahasiswa bertajuk "National Student Conference 2010", Rabu, yang diikuti berbagai perguruan tinggi.

"Kegiatan ini merupakan ajang untuk menguji penelitian mahasiswa di bidang pangan," kata Novita Eka Putri selaku ketua panitia kegiatan bertema "Food Globalization: New Technology in an Era of Change" tersebut.

Ia mengatakan, kegiatan tahunan itu telah diselenggarakan 10 kali, dan kali ini mengangkat tema globalisasi pangan, mengingat perkembangan teknologi pangan semakin hari mengalami kemajuan pesat.

"Kami ingin mendorong para peserta untuk menggali inovasi baru di bidang pangan atau justru meningkatkan mutu bahan pangan yang selama ini sudah dikenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.

Kegiatan yang diprakarsai Fakultas Teknologi Pangan Unika Soegijapranata Semarang itu menampilkan 28 mahasiswa berbagai perguruan tinggi yang bersaing mempresentasikan penelitian mereka di bidang pangan.

"Perguruan tinggi yang ikut, di antaranya Swiss German University, Universitas Pelita Harapan, Institut Pertanian Bogor, Universitas Widya Mandala, Universitas Slamet Riyadi, dan Unika Soegijapranata," kata Novita.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Pangan Unika Soegijapranata Semarang, Ita Sulistyawati mengatakan globalisasi pangan merupakan persoalan krusial, terutama perkembangan "nutraceutical" atau suplemen makanan.

Ia menjelaskan "nutraceutical" adalah produk makanan yang pengonsumsiannya sekaligus ditujukan mencegah atau mengobati penyakit, serta menjaga kesehatan, misalnya suplemen yang berasal dari senyawa makanan.

Menurut dia, perkembangan teknologi di bidang pangan membuat konsumen semakin sadar tentang perlunya makanan baru yang praktis dan bergizi lebih spesifik yang didapatkan melalui "nutraceutical" dan bioteknologi.

Ia menyebutkan berbagai senyawa yang terkandung dalam makanan dan saat ini banyak dikonsumsi dalam bentuk suplemen, antara lain "docosahexaenoic acid" (DHA) yang berfungsi mencerdaskan anak hasil ekstraksi dari produk ikan.

"Ikan memang bisa dikonsumsi secara langsung, namun senyawa yang terkandung bisa diisolasi melalui bioteknologi dan `nutraceutical` sehingga bisa bermanfaat lebih banyak dan spesifik bagi tubuh," katanya.

Selain itu, kata dia, isoflavon yang terkandung dalam kedelai berfungsi sebagai antioksidan, dan berbagai serat buah serta sayuran yang mengandung senyawa inulin kerap dikemas dalam bentuk suplemen makanan.

"Terkait acara ini, kami berharap para peserta bisa mengembangkan kreativitas dan inovasi di bidang pangan, sebab mereka merupakan calon ilmuwan atau pakar pangan yang andal di masa mendatang," kata Ita. (ZLS/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010