Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi meraih gelar doktor pada Program Studi Doktor Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran.

Dalam sidangnya, Hery mempresentasikan karya disertasi berjudul Pengaruh Daya Saing Bank, Manajemen Risiko dan Customer Relationship Management (CRM) terhadap Kinerja Private Wealth Management dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Bisnis Perbankan Retail.

Penelitian akademis yang dilakukan Hery dalam meraih gelar doktor ini membahas mengenai pertumbuhan bisnis perbankan retail di Indonesia yang tidak lepas dari kinerja private wealth management.

Menurut Hery, kinerja private wealth management perlu mempertimbangkan daya saing bank, manajemen risiko dan customer relationship management sebagai variabel yang mempengaruhi kinerja private wealth management.

Pokok bahasan itu lah yang merupakan novelty atau unsur kebaruan temuan dari penelitian akademis Hery dalam disertasi untuk meraih gelar doktor.

“Private wealth management merupakan salah satu segmen individual di perbankan yang memiliki potensi besar terkait dengan pendapatan fee based income,” kata Hery dalam sidang disertasinya secara daring di Jakarta, Kamis.

Hery yang sebelumnya mengambil program pascasarjana di University of Oregon USA bidang Finance and Accounting pada 1991 ini mengakui jika penelitian mengenai private wealth management telah ada sebelumnya.

Namun ia memastikan karya ilmiah yang meninjau dari sisi daya saing bank, manajemen risiko, customer relationship management dan mengkaji pengaruhnya terhadap kinerja perbankan retail baru diangkat dalam disertasinya.

Presentasi disertasi ini diketuai oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof Nunuy Nur Afiah sedangkan Ketua Tim Promotornya adalah Guru Besar FEB Unpad Ina Primiana.

Dosen Penelaah dan dosen penguji lainnya dari disertasi milik pria kelahiran 1962 ini adalah bankir senior Omar S. Anwar.

Sidang doktor tersebut juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Eksekutif Pengawas Institusi Keuangan Non-Bank Anggota Dewan Komisioner OJK Riswinandi, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi.

Seluruh jajaran direksi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) turut hadir bersama Komisaris Utama BSI Mulya E. Siregar, dan Ketua Dewan Pengawas Syariah BSI Hasanuddin.

Kemudian juga mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan mantan Menko Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, serta tokoh senior perbankan nasional Pradjoto.

Penelitian menghasilkan novelty

Penelitian disertasi milik pria asal Bengkulu tersebut merupakan penelitian eksplanatori yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Penelitian eksplanatori ini menggunakan variabel exogen yaitu daya saing bank, manajemen risiko dan CRM sekaligus variabel intervening yakni kinerja private wealth management serta variabel endogen atau pertumbuhan bisnis perbankan ritel.

Hery menjelaskan penelitian ini menghasilkan novelty yaitu pertumbuhan bisnis perbankan retail di Indonesia yang tidak lepas dari variabel-variabel tersebut.

Dengan metode sampling yakni purposive sampling, penelitian ini menggunakan unit analisis sebanyak 32 bank di Indonesia yang memiliki lini bisnis private wealth management dan 60 top management level CEO, direksi, SEVP dan VP sebagai unit observasi.

Kinerja private wealth management di Indonesia pun dinilai sudah dalam kondisi baik yang artinya bisnis di segmen tersebut merupakan sektor yang berkembang dan mempunyai potensi besar dalam memberikan nilai atau keuntungan bagi perbankan.

Beberapa temuan penelitian lain dalam disertasi Hery adalah daya saing bank yang merupakan variabel dengan pengaruh paling besar terhadap kinerja private wealth management.

Sementara manajemen risiko merupakan variabel yang paling memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bisnis perbankan retail di Indonesia.

Melalui disertasi milik mantan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2020 ini turut membuktikan kinerja private wealth management di bank asing ternyata lebih baik dibandingkan bank BUMN, swasta nasional, maupun bank pembangunan daerah (BPD).

Oleh sebab itu, disertasi ini memberikan masukan perlunya kerjasama partnership dengan penyedia produk investasi dan layanan private wealth management di luar negeri untuk penyediaan produk offshore dapat dipertimbangkan.

“Harapannya meningkatkan kinerja private wealth management bank di Tanah Air,” tegasnya.

Tak hanya itu, disertasi ini juga menyebut melalui adanya tren digital disruption maka bisnis private wealth management harus mulai menggunakan platform digital untuk menjangkau investor retail yang ingin menjadi nasabah.

Pofil:

Nama: Hery Gunardi
Lahir: Bengkulu, tahun 1962


Riwayat Pendidikan:
Sarjana di Universitas 17 Agustus 1945 bidang Administrasi Niaga tahun 1987
Pascasarjana di University of Oregon USA bidang Finance and Accounting tahun 1991

Riwayat Pekerjaan:

●  Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Diangkat pada RUPS-LB tanggal 15 Desember 2020 dan efektif menjabat pada 01 Februari 2021)

●  Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri tahun 2020 – 2021

●  Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2020

●  Direktur Consumer & Retail Transaction PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2019 – 2020

●  Direktur Bisnis & Jaringan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2019

●  Direktur Bisnis Kecil & Jaringan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2018 – 2019

●   Direktur Distributions PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2016 – 2018

●   Direktur Consumer Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2015 – 2016

●   Managing Director Micro & Business Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2015

●   President Komisaris PT.AXA Mandiri Financial Services tahun 2013 – 2015

●   EVP Coordinator Consumer Finance, Senior Executive Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2013

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021