Magelang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengimbau warga yang tinggal di berbagai desa rawan bencana Gunung Merapi mengungsikan ternaknya agar tidak menjadi korban jika gunung berapi itu memasuki puncak fase erupsi.

"Kami mengimbau mereka juga mengungsikan ternaknya ke tempat yang lebih aman, sehingga kalau Merapi meletus tidak menjadi korban," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Magelang, Tri Agung Sucahyo, di Magelang, Minggu.

Ia menyatakan, pengungsian ternak seperti sapi dan kambing bisa di kandang yang berada di desa-desa yang kemungkinan aman dari erupsi Merapi.

Selain itu, katanya, mereka juga bisa menjual ternaknya lebih awal. "Prinsipnya ternak harus dijauhkan dari lokasi rawan bencana Merapi," katanya.

Ia mengatakan, peternak bisa meminjam kandang milik saudara atau sesama peternak yang lokasinya relatif aman dari kemungkinan bencana Merapi.

"Mereka bisa pinjam kandang di tempat lain yang kini kosong dan aman dari bahaya Merapi, kalau akan dijual, hal itu juga salah satu pilihan yang baik," katanya.

Seorang peternak sapi di Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang terletak sekitar 11 kilometer barat puncak Merapi, Suyanto, menyatakan kesiapannya untuk mengungsikan ternaknya jika sewaktu-waktu gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu meletus.

"Tetapi kalau dijual sekarang, kurang menguntungkan karena saat ini harga di pasaran sedang rendah," katanya.

Seorang peternak setempat lainnya, Triman, menyatakan siap menjual sapinya.

"Kalau sapi milik saya kebetulan saat ini memang siap untuk dijual, kalau harus diungsikan saya akan kerepotan sendiri karena harus mengurus mencarikan pakan sehingga harus bolak-balik dari tempat pengungsian ternak ke desa untuk mencari rumput," katanya.

Saat ini status aktivitas vulkanik Merapi berada di level "siaga". Status Merapi meliputi "aktif normal", "waspada", "siaga", dan "awas".

Fase erupsi Merapi terakhir pada pertengahan 2006 antara lain ditandai dengan semburan awan panas, luncuran lava pijar, dan hujan abu secara intensif.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010