Tasikmalaya (ANTARA News) - Seorang anggota geng motor XTC dilaporkan kritis dan harus terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu, setelah diserang oleh anggota geng lain.

Ari Indriawan (18) yang masih kelas 2 SMA, warga Kampung Legok Kondang, Desa/Kecamatan Chaurbeuti, Ciamis, menderita luka tusukan di bagian pinggang sebelah kanan hingga menusuk paru dan bagian hati.

Ibu kandung korban, Titin (45) saat dimintai keterangannya di RSUD Tasikmalaya, mengatakan anaknya terpaksa menjalani operasi dan kondisinya masih terbaring lemas sesekali tersadar kemudian tidur lagi.

"Kondisinya masih parah, kadang tersadar kemudian tertidur lagi," katanya dengan raut muka sedih melihat kondisi anaknya.

Berdasarkan keterangan dari teman-teman korban, kata Titin peristiwa itu terjadi Minggu sekitar pukul 01.00 WIB ketika usai melakukan konvoi kemudian berkumpul di sekitar lapangan Dadaha.

Korban, kata Titin saat itu bersama kawan-kawan satu geng motor bernama XTC, tiba-tiba muncul sekelompok motor lain yang jumlah anggota dengan mengendarai sepeda motor lebih banyak.

"Katanya anak saya terluka oleh geng motor lain, anak saya dan temannya melarikan diri, tapi anak saya telat kabur hingga kena bacokan," kata Titin yang mengaku sedih anaknya terbaring di rumah sakit serta terlibat geng motor.

Sementara itu keterangan rekan korban Imam (14) dan Sugih (15) satu rekan anggota XTC, saat dimintai keterangannya oleh kepolisian di markas Polresta Tasikmalaya menjelaskan penyerangan itu terjadi secara tiba-tiba.

Usai melakukan konvoi Sugih membawa motor dan Imam berada ditengah sedangkan Ari duduk dibagian belakang, bersama rekan lain sekitar 15 sepeda motor dengan jumlah kawanan konvoi puluhan orang.

Beruntung saat kejadian, kata Imam, temannya yakni korban tidak terjatuh dari sepeda motor setelah mengalami bacokan, hingga ia berupaya membawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

"Untung kejadian ini Ari tidak jatuh, hingga saya bersama teman-teman lainnya membawa Ari ke rumah sakit," kata Imam.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010