Chicago (ANTARA News) - Keluarga Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan duka cita atas jatuhnya korban jiwa dan kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana alam tsunami di Mentawai, Sumatera Barat.

"Saya dan Michele (isteri Obama) sangat berduka atas terjadinya gempa bumi dan tsunami baru-baru ini yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka serta kerusakan. Doa kami bagi rakyat Indonesia dan siapapun yang mengalami dampak dari bencana ini," kata Obama dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih di Washington DC, Selasa.

Presiden AS yang pernah menghabiskan sebagian masa kecilnya di Indonesia itu menyatakan berbesar hati melihat ketahanan luar biasa yang ditunjukkan rakyat Indonesia serta Pemerintah Indonesia dalam memberikan bantuan segera kepada para korban.

"Sebagai sahabat Indonesia, Amerika Serikat akan selalu siap untuk memberikan bantuan apapun," katanya.

Pernyataan duka cita juga diberikan secara terpisah oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton. Hillary mengatakan Pemerintah AS siap memberikan bantuan kepada para korban.

"Kedutaan kami di Jakarta dan Konsulat kami di Medan terus bekerja sama secara erat dengan Pemerintah Indonesia untuk memantau situasi serta memberikan bantuan jika diperlukan," kata Hillary.

Hingga Selasa malam jumlah korban tewas akibat gempa 7,2 Skala Richter dan tsunami yang melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat pada Senin (25/10) telah mencapai setidaknya 112 orang.

Data jumlah korban itu terungkap dalam rapat koordinasi penanggulangan gempa dan tsunami Mentawai, dipimpin Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan dihadiri Bupati Mentawai, Edison di Padang, Selasa malam.

Rapat koordinasi itu juga mengungkapkan 502 orang hilang dalam gempa dan tsunami di kabupaten tersebut sementara ribuan warga terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka.

Menurut laporan,upaya pengiriman bantuan ke lokasi bencana masih terkendala cuaca buruk di perairan laut Mentawai, namun satu kapal telah diberangkatan dengan membawa bantuan, relawan dan tim medis.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010