Boyolali (ANTARA News) - Letusan besar Gunung Merapi berdasarkan pantauan ANTARA dari Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sekitar 38 km dari Yogyakarta, Senin siang, masih terus terjadi.

Letusan yang dimulai sekitar pukul 10.10 WIB masih terus terjadi hingga lebih dari 40 menit, sementara pantauan petugas sulit memantau secara visual mengingat kondisi puncak Merapi dari Boyolali tertutup awan tebal.

Petugas hanya mengandalkan pantauan kepulan erupsi Merapi dari sela-sela kabut serta alat pantau radio seismig.

Arah letusan besar hari ini masih mengikuti tiupan angin ke wilayah timur, sedangkan berbagai laporan radio komunikasi menyebutkan bahwa kawasan Cepogo, Boyolali, diguyur hujan pasir dan debu vulkanik Merapi.

Dari Yogyakarta disebutkan, Gunung Merapi kembali meletus pada pukul 10.02 yang didahului awan panas yang meluncur ke arah Kali Gendol kemudian diikuti erupsi eksplosif setinggi 1,5 kilometer (km).

"Dengan adanya erupsi eksplosif tersebut, dampak yang akan terjadi yaitu hujan abu vulkanik karena letusan ini menghasilkan material kasar dan halus," kata Kepala Badan Geologi Sukhyar di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, kondisi angin saat letusan Merapi tersebut berlangsung adalah mengarah ke timur, sehingga daerah yang dimungkinkan terkena paparan abu vulkanik yaitu Klaten dan Boyolali.

Sukhyar juga mengatakan, bahwa material hasil letusan Gunung Merapi berupa kerikil dan debu tersebut bukan awan panas, karena luncuran ada di lereng sejau 4 kilometer.(*)

B018*I021/A035/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010