Boyolali (ANTARA News) - Ratusan pengungsi di Desa Mriyan, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, belum mendapatkan masker menyusul terjadinya letusan besar Gunung Merapi Senin pagi sekitar pukul 10.10 WIB.

Selain belum mempunyai masker, warga Desa Mriyan juga kekurangan air minum, kata Kepala Desa Lanjaran, Kecamatan Musuk, Sudarto.

Berdasarkan pantauan ANTARA, di pos pengungsian Desa Karang Kendal, Musuk juga belum terdapat dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi yang jumlahnya mencapai 500 jiwa lebih.

Menurut Kades Cluntang Sumardjo, di pos pengungsian Karang Kendal, ada sekitar 50 balita, dua orang ibu hamil, satu diantaranya dirujuk di Puskesmas Karang Kendal, Musuk.

Menurut dia, sebagian besar warganya yang mengungsi belum mendapatkan masker, padahal kondisi di tempat pengungsian sering terjadi hujan pasir dan abu.

Bahkan, lanjut dia, warganya yang mengungsi di Balaidesa Sangup dan Jenowo belum pernah dapat logistik dari pemerintah kabupaten.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Boyolali (Kadinkes) dokter Yulianto Prabowo menjelaskan, persediaan masker di Boyolali, sekarang hanya tersisa 700 buah. Sudah 15.300 ribu masker telah dibagikan kepada para pengungsi di kawasan Kecamatan Selo dan Musuk sejak Selasa (26/10).

Kendati demikian, pihaknya masih akan terus mengupayakan ketersediaan masker untuk permintaan sejumlah sekolah di Boyolali.

Menurut dia, semua persediaan masker telah dialokasikan ke wilayah Yogyakarta, Sleman, Magelang, dan Klaten.

Masker dari wilayah Surakarta, kata dia, semuanya telah dibagikan kepada para pengungsi di empat wilayah tersebut. Sehingga, untuk Boyolali sendiri kehabisan stok.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010