Sungai Raya, Kalbar (ANTARA News) - Sekitar 150-an penumpang pesawat Lion Air boeing 737 seri 400 JT 172 yang datang dari Jakarta berhasil di evakuasi petugas TNI AU Lanud Supadio dan petugas bandara Supadio Pontianak, Selasa siang.

"Kami dalam pesawat ada sekitar 150an orang karena pesawat penuh, dan saat kejadian tidak ada korban jiwa," kata Tomi, salah satu penumpang Lion Air.

Dia mengungkapkan, saat pesawat berada di udara sekitar 15 menit akan mendarat kondisi pesawat sudah mengalami tiga kali guncangan karena kondisi cuaca yang tidak bersahabt. Namun saat itu seluruh penumpang masih tenang karena menganggap hal itu biasa.

Terlebih pramugari pesawat juga tidak ada menyampaikan informasi apapun kepada para penumpang.

"Kami baru mulai khawatir saat pesawat mendarat di landasan pacu. Saya lihat di jendela, pesawat mendarat dalam kondisi tidak stabil karena sepertinya mendarat di tengah landasan," tutur Tomy yang bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kabupaten Sambas.

Penumpang lainnya, Priosuprantono menambahkan saat mendarat jalan pesawat tidak stabil dan oleng. Hingga akhirnya para penumpang mengalami guncangan kuat saat pesawat nyungsep di sawah.

"Saat nyungsep itu seisi pesawat menjadi panik, takut kalau ada apa-apa. Herannya sampai kami keluar dari pesawat tidak ada informasi apapun dari pramugari maupun kapten pesawat," tuturnya.

Meski telah berhenti para penumpang tidak bisa turun karena tidak ada satupun pintu di pesawat yang terbuka. Mereka baru keluar setelah salah satu penumpang membuka jendela darurat.

"Beberapa penumpang nekat terjun dari pesawat melalui jendela darurat. Bahkan saat meloncat tersebut mesin pesawat belum mati," katanya.

Indra Rosadi petugas kementrian sosial RI yang juga menjadi penumpang dalam pesawat tersebut mengatakan para penumpang baru di evakuasi setelah datang bantuan dari petugas TNI AU Supadio.

Para penumpang dievakuasi dari pintu belakang menggunakan tangga karet. "Kami turun tepat di sawah sekitar 20 meter dari badan landasan. Memang tidak ada korban, tapi saya lihat beberapa penumpang mengalami memar, bahu saya sendiri masih sakit akibat benturan.
(ANT-171/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010