Gianyar, Bali (ANTARA) - Saham di bursa Korea Selatan tergelincir pada hari Senin, dipimpin oleh saham-saham utama, karena data pekerjaan AS yang optimis yang dirilis selama akhir pekan gagal menenangkan kekhawatiran investor tentang kebangkitan COVID-19 di seluruh dunia dan dampak ekonomi.

Diberitakan bahwa baik won maupun imbal hasil obligasi turun. Indeks KOSPI turun 7,80 poin, atau 0,24 persen menjadi 3.262,56, memperpanjang penurunannya ke sesi ketiga berturut-turut.

Saham perusahaan kelas dunia, raksasa teknologi Samsung Electronics naik 0,37 persen tetapi SK Hynix turun 1,27 persen, sementara pembuat baterai LG Chem dan raksasa internet Naver masing-masing turun 0,83 persen dan 0,45 persen.

Korea Selatan terus melaporkan adanya jumlah empat digit (di atas 1.000) dari kasus COVID-19 harian, bahkan ketika negara itu memperpanjang langkah-langkah menjaga jarak COVID-19 yang lebih ketat, yang telah diberlakukan selama berminggu-minggu.

Pertumbuhan ekspor China secara tak terduga melambat pada bulan Juli menyusul merebaknya kasus COVID-19, data pada hari Sabtu menunjukkan, sementara impor juga kehilangan momentum, menunjukkan perlambatan di sektor industri negara itu.

Pengusaha Amerika mempekerjakan paling banyak pekerja dalam hampir satu tahun di bulan Juli dan terus menaikkan upah, sementara tingkat pengangguran turun ke level terendah 16 bulan, memberikan dorongan bagi ekonomi AS.

Pedagang asing adalah penjual bersih saham senilai 169,3 miliar won (147,85 juta dolar AS) di papan utama.

Kurs Won berada pada 1,145,3 per dolar di platform penyelesaian darat, 0,28 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1,142,1.

Dalam perdagangan luar negeri, won dijual pada 1.144,9 per dolar, tidak berubah dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan forward non-deliverable kontrak satu bulannya dikutip pada 1.145,0.


Baca juga: Saham Korsel jatuh, investor asing lepas saham dipicu obligasi AS

Penerjemah: Adi Lazuardi
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021