Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) mencatat penurunan harian terbesar dalam 11 bulan pada Selasa, setelah kekhawatiran atas ketegangan geopolitik di Ukraina dan pengetatan kebijakan moneter AS memicu volatilitas liar di Wall Street, sementara won melemah dan imbal hasil obligasi naik.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 71,61 poin atau 2,56 persen menjadi menetap di 2.720,39 poin.

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics tergelincir 1,46 persen dan rekannya SK Hynix melemah 0,84 persen, sementara LG Chem anjlok 4,17 persen dan Naver terpangkas 1,98 persen.

Meskipun saham AS rebound semalam, investor melihat ada ketidakpastian tambahan untuk pasar di sini dan menekan Indeks KOSPI lebih lanjut di sore hari, kata Lee Kyoung-min, seorang analis di Daishin Securities.

Korea Utara menembakkan apa yang tampak seperti dua rudal jelajah ke laut lepas pantai timurnya pada Selasa, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan beberapa hari setelah serangkaian uji coba rudal balistik.

Baca juga: Saham Korsel diperkirakan akan catat sesi terburuk dalam dua bulan

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 464,0 miliar won di papan utama.

Won dikutip pada 1.198,6 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,21 persen lebih rendah dari penutupan sehari sebelumnya di 1.196,1.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.198,3 per dolar, turun 0,2 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan Non-Deliverable Forward (NDF), kontrak satu bulannya tercatat pada 1.199,3.

Volume perdagangan selama sesi di Indeks KOSPI mencapai 629,84 juta saham. Dari total 930 saham yang diperdagangkan, jumlah saham yang naik sebanyak 53 saham.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,13 poin menjadi 108,04.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 5,8 basis poin menjadi 2,169 persen, sedangkan imbal hasil obligasi Pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 3,3 basis poin menjadi 2,571 persen.

Baca juga: Saham Jepang ditutup anjlok, tertekan khawatir naiknya suku bunga AS

Baca juga: IHSG terkoreksi ikuti pelemahan bursa saham Asia


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022