Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) naik untuk sesi ketiga pada perdagangan Kamis, karena kekhawatiran tentang varian Virus Corona Omicorn mereda dan investor mengambil sikap yang lebih optimis tentang prospek ekonomi global, sementara won menguat.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Sahan Gabungan Korea (KOSPI) menguat 8,67 poin atau 0,29 persen, menjadi diperdagangkan di 2.993,15 poin pada pukul 02.28 GMT.

Sebuah penelitian di Afrika Selatan menyatakan ada pengurangan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi varian Omicron daripada varian Delta, sementara penelitian oleh Imperial College London juga menunjukkan hasil yang serupa.

"KOSPI naik karena risiko Omicron sedikit mereda dan optimisme atas prospek sektor chip," kata Analis Mirae Asset Securities, Park Kwang-nam.

Perusahaan chip kelas berat memperpanjang kenaikan ke hari ketiga, dengan Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing menambahkan 0,63 persen dan 0,39 persen, sementara pembuat baterai LG Chem menguat 0,32 persen.

Baca juga: Saham Korsel dibuka naik beruntun, investor cari aset berisiko

Micron Technology Inc pada hari Senin (20/12/2021) mengalahkan ekspektasi untuk hasil kuartalan dan juga memperkirakan penjualan dan laba kuartal kedua di atas perkiraan dengan berkurangnya kekurangan chip pada tahun 2022.

Juga meningkatkan sentimen risiko, kepercayaan konsumen AS meningkat lebih besar dari yang diperkirakan pada Desember, menunjukkan ekonomi akan terus berkembang pada tahun 2022 meskipun ada kebangkitan infeksi COVID-19 dan pengurangan pengeluaran stimulus.

Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 105,1 miliar won (88,47 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1.187,7 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,36 persen lebih tinggi dari penutupan sesi sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.188,0 per dolar, naik 0,2 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya tercatat pada 1.187,6.

Baca juga: Saham Jepang menguat, namun dibayangi kekhawatiran Omicron
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021