Bengkulu (ANTARA News) - Ratusan orang menghadiri deklarasi organisasi masyarakat Nasional Demokrat di Provinsi Bengkulu yang dihadiri Inisiator organisasi itu Surya Paloh, Kamis.

Ketua Nasional Demokrat Provinsi Bengkulu Dedy Ermansyah mengatakan pendeklarasian nasional demokrat di Provinsi Bengkulu turut menandai masuknya arus perubahan ke daerah ini.

"Arus perubahan itu juga sudah tiba di Bengkulu dan mari kita sambut untuk membangun daerah ini ke arah yang lebih baik sesuai dengan cita-cita kita mendirikan organisasi ini," katanya.

Anggota DPRD Kota Bengkulu ini mengatakan sesuai dengan target nasional demokrat yang akan memiliki 10 juta simpatisan pada 2012, pengurus nasional demokrat Bengkulu akan merekrut 200 ribu orang simpatisan yang bergabung dengan ormas itu.

Simpatisan yang hadir pada pendeklarasian Nasional Demokrat kata dia sudah mewakili masyarakat di 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

"Kami yakin pada 2012 akan merekrut 200 ribu orang simpatisan yang bergabung dengan Nasional Demokrat," tegasnya.

Inisiator Nasional Demokrat Surya Paloh dalam sambutannya mengajak seluruh simpatisan ormas itu untuk terlibat langsung dalam membangun solidaritas sebagai sesama anak bangsa.

"Jangan sekali-kali kita menodai perjuangan panjang para pendiri bangsa ini atau bahkan melupakan jasa mereka," katanya.

Apalagi Bengkulu mencatat sejarah penting dalam perjalanan bangsa sebab di daerah ini Bung Karno pernah diasingkan selama empat tahun pada 1938 hingga 1942 dan tetap merancang kemerdekaan Indonesia.

Bengkulu juga mencatat sejarah penting tentang seorang putri yang menjahit Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945.

"Semangat putri Bengkulu Fatmawati yang membawa perubahan bagi bangsa ini harus terus melekat dalam hati setiap anak bangsa untuk tidak lelah menyuarakan perubahan," katanya.

Paloh mengatakan kehadiran Nasional Demokrat (Nasdem) di Provinsi Bengkulu merupakan daerah ke-14, selanjutnya juga akan dideklarasikan di Papua dan Papua Barat. (RNI/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010