Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Kamis (4/11) sekitar pukul 23.15 WIB menyebabkan dua rumah yang letaknya bersebelahan ludes terbakar.
Salah seorang anak korban yang rumahnya ikut terbakar Markono (61) mengatakan kebakaran di dua rumah yang letaknya bersebelahan itu berawal dari padamnya aliran listrik di rumah yang ditinggali ibu kandungnya seorang diri.
Saat hendak memperbaiki instalasi listrik pada pukul 20.00 WIB, kata dia, saksi dipesan ibu kandungnya yang diketahui sedang sakit agar menundanya.
"Saya diminta memperbaiki keesokan harinya dan untuk sementara, ibu hanya menggunakan lampu minyak tanah sebagai alat penerangan di dalam rumah," katanya yang akhirnya menuruti permintaan tersebut.
Namun, beberapa jam kemudian, saksi yang sedang berada di dalam rumahnya bersama empat anggota keluarga yang lain tiba-tiba mengetahui rumah yang hanya ditinggali ibunya tersebut terbakar.
"Tidak lama kemudian, saya keluar rumah dan mendengar warga sekitar yang berteriak minta tolong karena terjadi kebakaran," ujarnya yang terlihat syok.
Mengetahui hal itu, saksi dan sejumlah warga desa yang lain langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun tidak berhasil.
"Saya sudah berusaha mengeluarkan korban, namun mengurungkan niat karena api membesar dengan cepat," katanya.
Sedikitnya tiga unit mobil pemadam kebakaran Kota Semarang beserta belasan petugas dikerahkan untuk memadamkan api yang berhasil dipadamkan pada Jumat (4/2) dini hari.
Selain petugas pemadam kebakaran, beberapa anggota Polsek Banyumanik dan tim identifikasi Kepolisian Resor Kota Besar Semarang juga terlihat melakukan penyelidikan serta mengamankan situasi di sekitar lokasi kebakaran yang gelap gulita akibat terputusnya aliran listrik.
Setelah meminta keterangan sejumlah saksi dan melakukan penyelidikan sementara terkait dengan kebakaran yang menyebabkan seorang nenek tewas, petugas juga memasang garis polisi di lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara kepolisian dan keterangan sejumlah saksi, api diduga berasal dari lampu minyak tanah yang terjatuh serta kemudian membakar kasur dan dua rumah.(*)
(U.KR-WSN/B015/r009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
