Klaten (ANTARA News) - Tim pencarian dan penyelematan, Senin, menemukan dua korban meninggal terkena awan panas letusan Gunung Merapi.

Keduanya bernama Sukarni (70) dan Ratno Wiyono alias Walidi (80) di Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sukarni warga dukuh Srunen RT 03 Kelurahan Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, ditemukan dalam posisi tertelungkup di tengah jalan, kata Alex Herman, seorang anggota RAPI Klaten.

"Jenazah Sukarni yang telah rusak dan berbau telah dievakuasi dan sekarang berada di kamar jenazah RSUP DR Soeradji Tirtonegoro Klaten," katanya.

Sedangkan jenazah Ratno Wiyono alias Walidi ditemukan di Kelurahan Balerante dan sekarang sudah berada di kamar jenazah rumah sakit tersebut.

"Untuk jenazah Ratno Wiyono sebenarnya sudah diketemukan Kamis (4/11), tetapi baru berani mengambil jenazah tersebut hari ini. Untuk mengambil tadi saja sebenarnya sudah memaksakan," tambah Indriarto, salah seorang anggota SAR Klaten yang ikut mengevakuasi jenazah.

Daerah Balerante berada sekitar empat kilometer dari puncak Merapi dan telah dinyatakan tertutup.

"Saya tidak mengerti mengapa sampai sekarang masih ada hilir mudik warga yang pulang ke Balerante, padahal daerah ini tertutup. Mereka pulang itu alasannya untuk memberi makan ternak dan menengok rumah," katanya.

Menyinggung situasi di daerah Balerante, Indriarto mengatakan untuk perkampungan tersebut sudah rusak total dan banyak rumah terbakar akibat terkena awan panas dari letusan Merapi.

Tidak hanya rumah penduduk yang rusak, pohon-pohon juga ikut terbakar dan sebagian tumbang. Di daerah ini sudah tidak lagi hujan abu tetapi hujan batu.

Humas RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten Petrus Trijoko SKM mengatakan, korban Merapi yang dirawat di rumah sakit ini tercatat 224 orang, dengan rincian delapan orang meninggal dunia, satu orang dirawat di RSU Sardjito Yogjakarta, 52 orang rawat jalan dan lainnya rawat inap.

Mereka itu sebagian besar menderita luka bakar dan delapan orang yang meninggal, jenazahnya diambil oleh keluarganya dan telah dimakamkan di daerahnya masing-masing.(*)

J005/M028/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010