Surabaya (ANTARA News) - Ketua PSSI Surabaya, Wisnu Wardhana, tidak mau ambil pusing terkait statemen Kapolda Jatim tentang pencekalan pertandingan bagi dua tim Persebaya baik versi Saleh Mukadar (hasil muscab di Taman Apsari) maupun versi Wisnu Wardhana (hasil muscab di Hotel Utami).

"Polda Jatim kan melaksanakan tugasnya sebagai pengamanan, soal klaim adanya dua Persebaya, itu yang tidak benar, karena hanya ada satu Persebaya yang sah," kata Wisnu yang juga menjabat Ketua DPRD Surabaya saat ditemui usai rapat paripurna di DPRD Surabaya, Senin.

Menurut dia, pihaknya tidak terlalu memusingkan pencekalan tersebut, pasalnya Wisnu mengklaim saat ini hanya ada satu kesebelasan Persebaya yang sah di kota Surabaya, yakni kesebelasan yang dipimpinnya.

Ia menjelaskan bahwa Persebaya dibawah pimpinannya adalah sah secara kelembagaan persepakbolaan di Indonesia karena yang berhak menentukan keabsahan klub sepak bola daerah adalah PSSI pusat.

Bahkan ia mengatakan bahwa Persebaya versinya telah mendapatkan surat keputusan resmi dari PSSI pusat. "Saya telah mendapat surat keputusan resmi dari PSSI pusat," katanya.

Namun demikian, menyikapi adanya pencekalan oleh Polda Jatim, Wisnu berencana untuk menemui Kapolda Jatim dan menjelaskan konflik yang terjadi pada tubuh Persebaya dan menunjukan surat keputusan resmi dari PSSI mengenai keabsahan Persebaya versinya.

"Kami berharap agenda pertandingan tetap jalan terus, kalau ada pencekalan, kita tinggal tunjukkan surat keputusan dari PSSI pusat. Intinya kita berjalan sesuai prosedur yang ada," katanya.

Selama ini, Wisnu juga telah menginstruksikan kepada para pemain Persebaya yang berada dibawah naungan Saleh Mukadar untuk segera bergabung pada Persebaya baru miliknya dan mengikuti kompetisi divisi utama.

"Saya minta pemain persebaya segera bergabung untuk ikut dalam kompetisi divisi utama, karena ini yang sah," ujarnya.

Instruksi untuk bergabung yang dilontarkan Wisnu kali ini bersifat wajib bagi pemain Persebaya. Pasalnya Wisnu mengancam akan memberikan sanksi bagi pemain yang menolak bergabung.

Wisnu juga mengancam akan mengirim surat ke PSSI pusat agar pemain yang menolak bergabung pada Persebaya versinya untuk tidak diperbolehkan bermain di seluruh liga di Indonesia.

"Ini tidak main-main, jika menolak, saya akan buatkan surat rekomendasi ke PSSI pusat untuk pelarangan bermain sepak bola di liga Indonesia," ancamnya.

Tak hanya pemain lokal saja, pemain asing pun juga terkena ancaman dari Wisnu Wardhana yakni diusulkan agar dideportasi dari Indonesia.

Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti mengeluarkan statemen pelarangan untuk menggelar pertandingan bagi dua kesebelasan Persebaya (versi Saleh Mukadar dan versi Wisnu Wardhana) sebelum adanya penyelesaian konflik dari kedua belah pihak.
(T.A052/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010