Jakarta (ANTARA News) - Memanasnya suhu politik di semenanjung Korea dan upaya intensif China menyinakkan inflasi membuat saham-saham di bursa kawasan Asia melemah, termasuk di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Turunnya harga sebagian besar saham yang aktif mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI pada perdagangan Selasa melemah 30,28 poin (0,81%) ke posisi 3.710,95 dan indeks LQ-45 anjlok 13,979 poin (2,03%) menjadi 673,144.

"Pelemahan indeks BEI mengikuti pelemahan bursa di regional, selain itu, pelemahan itu adalah sebagai pondasi IHSG untuk melanjutkan penguatan," kata analis saham PT Milenium Danathama Securuties, Ahmad.

Menurut Ahmad, sentimen negatif bursa regional itu memicu aksi ambil untung (profit taking) pada saham-saham di jajaran LQ-45 hingga membuat indeks kelompok 45 saham terlikuid itu terkoreksi sampai 2%.

"Indeks LQ45 melemah itu menunjukkan adanya profit taking, memang harga saham di BEI sudah agak tinggi," katanya.

Setelah sejak perdagangan awal pekan kemarin terus melemah, Ahmad memprediksi indeks BEI akan cenderung menguat kembali (rebound) pada perdagangan, Rabu besok.

Sepanjang perdagangan hari ini di BEI, volume transaksi tercatat mencapai 7,533 miliar saham dengan nilai Rp5,443 triliun yang dihasilkan dari 110.648 kali transaksi.

Dari seluruh saham aktif, 166 saham diantaranya ditutup harganya melemah, hanya 53 saham yang menguat, dan 80 lainnya tidak berganti harga.

Saham Indotambang (ITMG) turun Rp1.350 menjadi Rp49.450, Gudang Garam (GGRM) turun Rp1.250 ke posisi Rp45.500, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp850 menjadi Rp25.050.

Sementara di bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong turun 627,88 poin (2,67 persen) menjadi 23.896,14, indeks Shanghai Composite di bursa China turun 56,09 poin (1,94 persen) ke posisi 2.828,28, sedangkan indeks Straits Times di bursa Singapura turun 64,62 poin (2,03 persen) menjadi 3.126,30.

(KR-ZMF/B012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010