Kami siap untuk kegiatan pembelajaran tatap muka
Jakarta (ANTARA) - Sekolah di Jakarta Timur menyatakan kesiapannya untuk menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (30/8) dengan menyediakan prasarana dan sarana pendukung untuk menjamin kegiatan belajar mengajar agar berlangsung aman dari potensi penyebaran COVID-19.

"Kami siap untuk kegiatan pembelajaran tatap muka, semoga bisa berlangsung aman dari COVID-19 baik bagi siswa maupun guru," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 48, Sri Rejoko saat ditemui, di Jakarta, Jumat.

Sri mengatakan telah memperbanyak tempat cuci tangan, sabun cair dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) yang ditempatkan di depan ruang kelas.

"Saat ini telah tersedia 22 pencuci tangan dan juga 'hand sinitizer' di setiap depan ruangan, saya kira mencukupi," kata Sri.

Tak hanya itu, jelas Sri, untuk sosialisasi protokol kesehatan disampaikan dengan memanfaatkan media luar ruang (poster dan spanduk) yang dipasang di dinding-dinding sekolah.

Sedangkan teknis pembelajaran tatap muka dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat pada pukul 06.30-12.00 WIB dengan kapasitas 50 persen yang dibagi dari absen ganjil dan genap, ungkap Sri.

Baca juga: Jakarta Utara awasi jalur menuju lokasi sekolah jelang PTM

"Karena PTM itu terbatas, hanya 50 persen kapasitas yang artinya hanya kisaran 16-18 siswa yang diperbolehkan untuk belajar tatap muka, maka 50 persen lainnya belajar secara daring menggunakan 'zoom meeting' secara bergantian," tambahnya

Nantinya sebelum masuk ke area sekolah baik murid dan guru dicek suhu dan diwajibkan untuk mencuci tangan sebelum memasuki ruangan.

Selain itu, murid peserta PTM harus mendapat izin dari orang tua dan sudah melakukan vaksin.

Sri Rejoko juga menghimbau kepada para murid untuk membawa 'hand sinitizer' dan bekal makanan dari rumah.

Setelah itu, untuk menjaga ruangan tetap higienis, akan dilakukan penyemprotan disinfektan secara rutin setiap harinya di pagi hari sebelum melakukan PTM dan di siang hari setelah melakukan PTM.
Spanduk dan poster terpasang pada setiap dinding di SMP/ SMA Kelurahan Makassar untuk mengingatkan siswa selalu mematuhi protokol kesehatan, Jumat (27/8/2021). ANTARA/Anisyah Rahmawati

Hal serupa juga dilakukan SMP Yamas di Kelurahan Makasar yang menyiapkan 200 pelindung wajah (face shield) dan 20 kotak masker.

"Ya sudah siap. Ini kami telah menyiapkan 200 'face shield' dan 20 boks masker di antaranya 10 boks untuk yang non hijab atau laki-laki dan 10 boks lagi untuk yang berhijab" ujar Kepala Sekolah SMP Yamas, Herdawati

Baca juga: Anies pastikan 85 persen guru di Jakarta telah tervaksin jelang PTM

Herdawati juga memastikan seluruh murid-muridnya telah divaksin sebelum melakukan pembelajaran tatap muka.

"Untuk vaksin, masih kami kejar terus ya. Sejauh ini dari 178 mahasiswa masih ada tersisa 24 siswa yang belum tervaksin, 10 di antaranya terpapar COVID-19. Jadi, harus menunggu tiga bulan dan lima di antaranya komorbid," jelas Herdawati

Herdawati juga mengatakan untuk yang komorbid menyertakan surat dokter kepada pihak sekolah dengan menyatakan bahwa mereka tidak dapat divaksin.

Kekebalan kelompok
Selain itu, para orang tua wali murid juga harus mengisi "google form" dari sekolah untuk menyatakan telah memberi izin anak-anaknya untuk mengikuti PTM serta wajib diantar dan dijemput selama kegiatan PTM berlangsung.

Untuk teknisnya, para murid SMP Yamas akan dicek suhu terlebih dahulu, lalu mencuci tangan serta mengisi data keterangan suhu tubuh dan menyatakan telah divaksin.

Kegiatan PTM dilakukan bergantian pada Senin untuk kelas 7, Rabu untuk kelas 8 dan Jumat untuk kelas 9, yang berlangsung dari mulai pukul 07.30-11.30 WIB.

Baca juga: Pemkot Jakpus masih asesmen kelayakan sekolah untuk PTM

Selain di hari itu seperti hari Selasa, Kamis dan Sabtu dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mensterilkan ruangan.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera melanjutkan uji coba sekolah tatap muka terbatas setelah status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 3.

Sebanyak 610 sekolah pun saat ini telah dinyatakan lolos penilaian pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Pemprov DKI Jakarta mulai membuka pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (30/8).

Kedua kepala sekolah ini berharap pada November 2021 di DKI Jakarta telah terbentuk kekebalan komunal sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal.
 

Pewarta: Anisyah Rahmawati/ Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021