Baghdad (ANTARA News) - Kabinet Irak pada hari Selasa memutuskan untuk menangguhkan lagi sensus lengkap pertama kali negara itu setelah  dua dasawarsa.

Belum ada tanggal baru ditetapkan untuk sensus itu, yang sangat ditunggu karena sensus itu akan menjawab pertanyaan penting mengenai masa depan ladang-ladang minyak di Irak utara -- wilayah di provinsi Kirkuk dan Nineveh yang disengketakan oleh masyarakat Arab dan Kurdi.

Sensus itu telah dijadwalkan pada 5 Desember, setelah ditangguhkan dari 24 Oktober lalu.

Menteri Lingkungan Nermeen Othman, yang menghadiri pertemuan ketika kabinet memutuskan mengenai penangguhan itu, mengatakan tanggal baru akan ditetapkan dalam beberapa hari mendatang setelah pertemuan PM Nuri al-Maliki dan para pejabat dari Nineveh dan Kirkuk.

Para pejabat militer AS melihat ketegangan Arab-Kurdi sebagai pemicu potensial bagi konflik masa depan di Irak, yang masih menderita luka mendalam karena perang sektarian yang ditimbulkan oleh serangan pimpinan AS 2003 yang menjatuhkan Saddam Hussein.

Irak telah menangguhkan rencana untuk mengadakan sensus ketika negara itu pada puncak kekerasan sektarian pada 2007.
(S008/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010