Saya cek dari 370 itu setuju, ada 20 orang orang tua yang tidak setuju
Jakarta (ANTARA) - Sebagian besar orang tua siswa di SMK Negeri (SMKN)  32 Jakarta menyetujui pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas karena akan berdampak positif bagi anak, termasuk lebih efektif bagi proses belajar, sekaligus menghilangkan kejenuhan saat belajar daring.

Kepala Sekolah SMKN 32, Korimah di Jakarta, Senin, menyebutkan dari 370 orang tua siswa yang mengisi formulir persetujuan PTM terbatas, sebanyak 350 di antaranya menyetujui pelaksanaan PTM, sedangkan 20 di antaranya tidak menyetujui PTM karena alasan kesehatan.

"Kemarin, sampel melalui 'google form'. Saya cek dari 370 itu setuju, ada 20 orang orang tua yang tidak setuju karena alasan kesehatan. Itu belum termasuk semua orang tua siswa," kata Korimah.

Korimah menjelaskan orang tua yang tidak mengizinkan tersebut karena anak mereka mengalami komorbid, penyintas COVID-19 dan sebagian lagi menjalani isolasi mandiri.

Karena itu untuk memastikan mereka tetap belajar, pihak sekolah melakukan belajar campuran (blended lerning).

Baca juga: Siswa diimbau tidak bawa bekal saat PTM

"Jadi, kalau anak-anak itu tidak bisa datang sekolah, mereka masih bisa belajar secara jarak jauh melalui 'zoom meeting'," kata Korimah.

Tulus (42), salah satu orang tua siswa saat ditemui di lokasi mengungkapkan pemberlakuan PTM akan berdampak positif bagi anak-anak yang selama ini belum pernah berinteraksi secara langsung.

Tulus meyakini pelaksanaan PTM berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Dari pihak sekolah memberikan 'link online' untuk orang tua mengisi persetujuan dan kebetulan rata-rata orang tuanya pada setuju. Saya yakin seratus persen pasti menerapkan protokol kesehatan makanya saya setuju," kata dia.

Sementara itu, Yanto (52) salah orang tua siswa lainnya menuturkan bahwa dirinya menyetujui pelaksanaan PTM agar meningkatkan efektivitas belajar anak dan menghilangkan kejenuhan saat belajar daring.

Baca juga: PTM Jakarta, Satpol PP dikerahkan cegah siswa berkumpul

Dia mengakui bahwa sebelumnya juga sekolah telah menyampaikan kewajiban siswa dan orang tua dalam PTM terbatas.

"Insyah Allah tidak ada kekhawatiran untuk tertular COVID. Kita berdoa sama Allah saja mudah-mudahan terlindung dari virus corona," ujarnya.

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021