Dengan fondasi kuat yang akan kami bangun di 2021 dan dengan terjadinya pelonggaran pembatasan sosial, kami optimis pemulihan akan mulai terjadi di 2022
Jakarta (ANTARA) - Emiten perhotelan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk menargetkan pendapatan perseroan pada akhir tahun ini tumbuh 51 persen dibandingkan akhir tahun lalu seiring dengan mulai pulihnya perekonomian nasional.

"Pemulihan profitabilitas merupakan fokus utama bagi Sahid dimana manajemen akan mempertahankan EBITDA di atas 33 persen. Kami berharap dapat mempertahankan growth trajectory saat ini dan menutup 2021 dengan pertumbuhan pendapatan 51 persen lebih kuat dibandingkan dengan periode 2020," kata Wakil Presiden Direktur Hotel Sahid Jaya Ratri S. Wakeling dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Ratri menyampaikan performa perseroan perlahan pulih selama semester pertama 2021. Pada kuartal kedua, rata-rata harga kamar hanya terpaut 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan secara keseluruhan pendapatan per jumlah kamar tersedia (RevPar) pada kuartal kedua 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp250.666 atau meningkat 63 persen, lebih tinggi dibandingkan era pra pandemi.

"Dengan fondasi kuat yang akan kami bangun di 2021 dan dengan terjadinya pelonggaran pembatasan sosial, kami optimis pemulihan akan mulai terjadi di 2022. Kami percaya bahwa Sahid mampu bangkit dan akan segera beradaptasi dengan berbagai situasi dan tantangan baru sekaligus membangun ketangguhan bisnis melalui berbagai inovasi," ujar Ratri.

Pandemi yang terjadi telah mempengaruhi banyak sektor dan menyebabkan ketidakpastian serta pasar yang bergejolak. Hal tersebut memicu perlambatan kinerja industri hotel dan pariwisata yang dapat terlihat pada rata-rata tingkat hunian yang turun signifikan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 terkontraksi cukup dalam. Pada 2020, Indonesia mencatat penurunan PDB sebesar minus 2,07 persen yang sebagian besar disebabkan oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Pada 2020, Sahid hanya mencapai 33 persen dari target awal dikarenakan kondisi pandemi yang mempengaruhi tingkat permintaan maupun daya beli konsumen pada sektor pariwisata dan perhotelan. Untuk menjawab tantangan pandemi dan menghadapi kondisi kenormalan baru, lanjut Ratri, emiten berkode saham SHID itu terus berupaya untuk meningkatkan kinerja melalui beberapa terobosan baru, seperti pemanfaatan peluang dengan meluncurkan serangkaian inovasi, produk dan layanan.

"Pada Kuartal I sebelum pandemi, Sahid memiliki pertumbuhan kinerja yang cukup kuat. Walau pandemi masih berlangsung, kami optimis mampu bangkit dan akan segera beradaptasi dengan berbagai situasi dan tantangan baru sekaligus membangun ketangguhan bisnis melalui berbagai inovasi," kata Ratri.

Dia menjelaskan dalam proses menerapkan strategi pemulihan, perseroan berfokus pada empat pilar utama yang dinamakan yang meliputi inovasi produk, perbaikan berkelanjutan, optimalisasi pelayanan, dan ketahanan lingkungan.

Dalam inovasi produk, perseroan akan melakukan terobosan melalui optimalisasi pendapatan per meter persegi. Sahid melakukan perluasan income stream dari yang sebelumnya hanya berfokus pada akomodasi dan makanan dan minuman (F&B), saat ini perseroan melakukan inovasi fungsi ruang dan membuka kolaborasi dengan pihak ketiga untuk membuat optimalisasi penggunaan ruangan di properti-properti milik perseroan.

Pada semester dua 2021, perseroan akan luncurkan empat inisiatif utama yang meliputi outdoor atau rooftop private event space (Rimbun), penyediaan ruang bagi content creators (Creators Hub), hunian co-living (Ikigai Residence), dan RR Chocolate yang merupakan destinasi kulinari luxury chocolate terbaru di Jakarta.

"Dalam melakukan perbaikan, perseroan akan berfokus pada peningkatan kualitas aset berkelanjutan. Selama 18 bulan terakhir, kami melanjutkan program upgrade dan renovasi aset. Ini termasuk renovasi 140 kamar tamu superior, renovasi grand ballroom Puri Agung kami dengan interior dan fasilitas yang baru, serta melakukan renovasi kafe teras kami Arkopilago," ujar Ratri.

Sementara dalam memberikan pelayanan optimal, fokus perseroan adalah dalam melakukan terobosan digitalisasi layanan. Perusahaan melakukan peningkatan layanan dan beralih ke next normal dimana kebersihan dan interaksi nirsentuh menjadi prioritas melalui solusi e-Concierge. Dengan menggunakan aplikasi seluler tersebut, para tamu akan dapat memesan layanan di hotel secara nirkontak.

"Selain itu, kami juga akan meluncurkan beberapa digital initiatives yang terus kami kembangkan untuk seluruh portfolio Sahid Hotels & Resorts di antaranya Direct booking platform yang menawarkan promosi menarik untuk pelanggan kami, dan Shop@Sahid sebuah shop platform dimana pelanggan dapat membeli berbagai sajian kuliner hotel kami untuk disantap di rumah dan mendapatkan produk-produk terkurasi dari berbagai lokasi destinasi Sahid Hotels & Resorts," kata Ratri.

Terakhir, dalam kontribusi keberlanjutan, perseroan fokus untuk terus membuka jalan menuju Net Zero Carbon Hotel. Selama beberapa tahun terakhir perseroan telah transisi ke peralatan inti rendah emisi, meningkatkan kontrol dan pemantauan untuk mengurangi konsumsi sumber daya (air, gas, listrik), mengurangi penggunaan plastik dan menjajaki penggunaan kemasan makanan (reusable) yang dapat digunakan kembali sambil tetap menjaga kehigienisan dan kenyamanan pelayanan.

Baca juga: Kemenparekraf gandeng Grand Sahid sediakan hotel untuk tenaga medis
Baca juga: Tertib protokol kesehatan di hotel dorong pemulihan sektor hospitality
Baca juga: Pemprov Jabar gandeng hotel sediakan tempat pemulihan pasien COVID-19

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021