Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama mengatakan FIFA mengeluarkan "keputusan yang salah" Kamis ketika lebih memilih Qatar dibanding Amerika Serikat untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, sesuatu yang dianggap menjadi kemunduran besar bagi sepak bola di Amerika.

"Saya kira ini adalah keputusan yang salah," ujar Obama di Gedung Putih, bergabung bersama ribuan warga Amerika yang kecewa yang menonton langsung pengumuman itu dari Zurich, tempat satu pesan video darinya menjadi bagian dari presentasi AS, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Jelas kami sangat kecewa. Kekalahan ini sangat sulit untuk diterima," ujar presiden Federasi Sepak Bola AS Sunil Gulati, yang menyebut kekalahan itu sebagai suatu "kemunduran dalam pergerakan maju cabang olah raga sepak bola" pada pasar AS yang sejak lama skeptis.

Ini merupakan kegagalan kedua bagi usaha AS untuk menjadi tuan rumah event olah raga besar beberapa tahun mendatang. Obama menghadiri pemungutan suara tahun lalu pada Komite Olimpiade Internasional bagi Olimpiade Musim Panas tahun 2016 ketika kota kelahirannya, Chicago, tersingkir pada pemungutan suara pertama.

Sementara itu, dari Sydney, Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan, Jumat, seluruh negeri kecewa karena kalah dari Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 namun juga memuji panitia penyelenggara.

Gillard mengucapkan selamat kepada Qatar yang menang dalam pemungutan suara komite eksekutif FIFA di Zurich, Kamis (Jumat dinihari waktu Australia) sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

"Australia sudah memberikan penawaran terbaiknya dan setiap orang yang terkait sudah semestinya sangat bangga atas usaha-usaha mereka," ujar Gillard dalam suatu pernyataan.

Namun dia menambahkan, "Sementara negara kita kecewa karena gagal menjadi tuan rumah kompetisi tahun 2022 itu, Australia akan terus menjadi suporter yang aktif dan bergairah dari kompetisi tersebut."
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010