Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama Jumat mendukung Allassane Quattara sebagai presiden baru Pantai Gading, dengan mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam pemilihan presiden dan menghimbau pesaingnya Laurent Gbagbo menyerahkan kekuasaan.

"Saya ucapkan selamat kepada Alassane Qauttara atas kemenangannya dalam pilpres di Pantai Gading 28 November," kata Obama dalam pernyataan, dengan menggunakan nama bekas koloni Prancis itu.

"Komisi Pemilu Independen layak dipercaya dan para pengamat yang diakui keahliannya serta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) semua mengkonfirmasikan hasil ini dan membuktikan kredibilitasnya," katanya.

"Pantai Gading kini berada di persimpangan. Saya serukan kepada semua pihak, termasuk incumbent Presiden Laurent Gbagbo untuk mengakui dan menghormati hasil ini dan mengizinkan Pantai Gading melangkah maju menuju perdamaian, masa depan demokratik, meninggalkan konflik selama bertahun-tahun dan melupakan permusuhan di waktu lalu."

Obama memperingatkan para pendukung Gbagbo jangan berusaha menjungkirbalikkan suara di tengah kekhawatiran-kekhawatiran kerusuhan terbaru berkaitan dengan pemilu yang telah diklaim menewaskan sedikitnya 15 orang.

"Masyarakat internasional akan terus menekan mereka yang bertindak untuk menggagalkan proses demokratis dan kehendak pemilih dan mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan mereka," kata Presiden Obama.

Berjuang untuk berpegang teguh kekuasaan di tengah tuduhan bahwa ia mencoba untuk mencurangi suara, Gbagbo ditunjuk sebagai pemenang oleh Dewan Konstitusi - majelis tertinggi negara - yang dijalankan oleh sekutu-sekutunya.

Kubu Gbagbo masih tetap memberontak, mengancam akan mengusir utusan PBB untuk negara itu, setelah Sekjen PBB Ban Ki-moon menetapkan suara pemilu dan menolak keputusan Mahkamah Konstitusi itu.

Pasukan keamanan telah dikerahkan di sekitar kota utama Abidjan dan kendaraan lapis baja PBB yang menjaga hotel yang markas kampanye Ouattara.

Pemilihan ini bertujuan untuk mengakhiri dekade ketidakstabilan di Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia dan sebelumnya merupakan negara Afrika barat paling makmur, yang terpecah dua akibat perang sipil di tahun 2002.

Gbagbo selamat dari upaya kudeta tahun itu dan telah berkuasa selama sepuluh tahun meskipun sebenarnya masa jabatannya berakhir pada 2005.(*)

AFP/H-AK/M016

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010