Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menelepon Presiden China Hu Jintao pada Ahad malam, menyerukannya untuk mengirimkan "pesan jelas" kepada Korea Utara yang provokasi-provokasinya "tidak bisa diterima", kata Gedung Putih.

"Presiden menandaskan keinginan agar Korea Utara menghentikan perilaku provokatifnya dan agar memenuhi kewajiban-kewajiban internasionalnya, termasuk komitmen-komitmennya dalam Deklarasi Bersama Enam Pihak 2005, yang melibatkan Korea Utara, Korea Selatan, AS, Jepang, China dan Rusia," kata Gedung Putih dalam pernyataannya Senin setelah percakapan per telepon itu.

Obama juga menyerukan China untuk bekerja sama dengan AS serta negara-negara lain "untuk mengirimkan pesan jelas kepada Korea Utara bahwa provokasi-provokasinya tak bisa diterima," kata pernyataan itu menambahkan.

Dalam suatu perubahan nyata dari pendekatan terhadap China, Presiden Barack Obama secara pribadi mulai menuduh Beijing "memungkinkan" Korea Utara untuk memulai program pengayaan uranium dan akan menyerang Korea Selatan, kata surat kabar Washington Post dalam laporannya Minggu malam.

Mengutip seorang pejabat senior Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya, koran itu mengatakan bahwa Washington tergerak untuk mendefinisikan kembali hubungannya dengan Korea Selatan dan Jepang, yang berpotensi menciptakan blok anti-China di kawasan Asia Timur Laut.

Laporan itu muncul pada saat militer Korea Selatan mulai latihan besar dengan peluru tempur di tengah ketegangan tinggi setelah pemboman mematikan Korea Utara di pulau perbatasan Yeonpyeong bulan lalu.

Kepala Staf Gabungan mengatakan pelatihan tembak oleh kapal perang atau satuan-satuan artileri sudah di mulai di 29 lokasi, termasuk di salah satu dari lima pulau garis depan dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan dengan Korea Utara.

Korea Utara pada 23 Nopember menewaskan dua warga sipil dan dua marinir serta menghancurkan 29 rumah dalam serangan artileri terhadap pulau Yeonpyeong, yang menimbulkan ketegangan regional meningkat.

Korea Utara mengatakan bahwa latihan itu adalah balasan untuk latihan artileri Korea Selatan yang menjatuhkan beberapa meriam ke perairan yang diklaim sebagai wilayahnya, demikian AFP melaporkan.

(H-AK/Z002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010