Kerinci, Jambi (ANTARA News) - Pihak pos pemantau aktivitas vulkanologi gunung Kerinci di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci menyatakan aktivitas vulkanik gunung Kerinci dalam sepekan belakangan ini cenderung menunjukkan penurunan.

"Dari pantauan dan pencatatan alat seismograf yang kita miliki, tampaknya aktivitas vulaknik gunung Kerinci memang menunjukkan kencenderungan penurunan, sudah jauh di bawah angka bulan Oktober lalu," ungkap kepala pos pemantau aktivitas vulkanologi gunung Kerinci, Heri Prasetyo, di Kerinci, Selasa.

Dilaporkan Heri, saat ini aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Sumatera tersebut telah turun sampai 50 persen dari sebelumnya. Namun penurunan tersebut belum berarti bisa disimpulkan kalau gunung Kerinci sudah kembali normal.

"Saat ini sudah jauh menurun, sudah 50 persen dibadingkan bulan Oktober lalu. Kini tingkat kegempaan vulkanik yang terjadi hanya tersisa rata-rata 5 kali sehari. Angka tersebut sama seperti sebelum status gunung Kerinci dinaikkan jadi waspada sebulan lalu," terangnya.

Selain itu, imbuhnya, kini kawah gunung juga terlihat tidak pernah lagi menyemburkan asap atau memercikkan api. Yang tersisa hanya sesekali gempa kecil yang hanya bisa dicatat oleh alat seismograf.

Namun, lanjutnya lagi, meski aktivitas vulkanik sudah menunjukkan kecenderungan menurun, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menurunkan status gunung Kerinci dari waspada menjadi normal.

"Status masih belum diturunkan, masih waspada. Tapi menyusul mulai menurunnya tingkat kegempaan vulkanik ini jadi indikasi positif, kita akan melaporkannya kepada PVMBG untuk dievaluasi. Kita memang memberikan analisa agar status gunung diturunkan, dan jalur pendakian kembali dibuka," sebut Heri.

Diakuinya, seiring belum diturunkannya status gunung Kerinci tersebut jalur pendakian ke puncak gunung pun hingga kini masih dinyatakan tertutup untuk pendakian.

"Sekarang kita menunggu dulu instruksi dari pusat soal status gunung Kerinci, kita harapkan masyarakat tetap bersabar sambil terus waspada," tandasnya.(*)
(ANT-144/D009/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010