Jakarta (ANTARA) - Berikut adalah perkembangan terkini pandemi COVID-19 di dunia:

Ilmuwan awasi varian baru

Penyebaran virus corona yang meluas telah memicu kemunculan varian-varian yang dinamai dengan abjad Yunani, sistem penamaan yang digunakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menelusuri mutasi-mutasi baru dari virus penyebab COVID-19 itu.

Sejumlah varian memiliki cara yang lebih baik untuk menulari manusia atau menghindari perlindungan vaksin.

Para ilmuwan masih terfokus pada Delta yang kini mendominasi kasus di seluruh dunia. Namun mereka juga mengamati varian-varian lain, seperti Mu (sebelumnya dikenal sebagai B.1.621) yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari.

Mu memiliki sejumlah mutasi penting seperti kemampuan menular yang cepat dan mengurangi perlindungan imun.

Pekerja keuangan London kembali ke kantor

Sektor keuangan di London memimpin upaya untuk mendorong para pekerja kembali beraktivitas seperti dulu. Sejumlah perusahaan menawarkan makanan gratis dan kegiatan sosial bagi mereka yang bekerja di kantor.

Hal yang sama terjadi di Amerika Serikat meski mereka lebih berhati-hati mengingat varian Delta masih menyebar.

Para eksekutif senior menghadapi tugas yang rumit untuk mendorong staf kembali ke kantor ketika kasus COVID-19 masih tinggi di Inggris. Kereta komuter di atas dan di bawah tanah juga masih terasa panas saat suhu mendekati angka rekor pada September.

Pembatasan di Tokyo dan daerah lain diperpanjang

Jepang pada Kamis mengatakan akan memperpanjang pembatasan darurat COVID-19 di Tokyo dan daerah lain hingga akhir bulan ini untuk menahan laju infeksi dan mencegah rumah sakit kewalahan.

Sejumlah tanda pemulihan mulai tampak. Dua dari 21 prefektur telah menurunkan status darurat menjadi pembatasan yang lebih terarah, sementara sejumlah prefektur lainnya akan menghapus pembatasan.

Baca juga: EU capai target vaksinasi 70 persen penduduk dewasa

Baca juga: EU keluarkan AS dari daftar negara aman untuk bepergian


EU tetapkan gangguan syaraf langka sebagai kemungkinan efek samping vaksin COVID AstraZeneca

Badan Obat-obatan Eropa (EMA) telah memasukkan gangguan kerusakan syaraf yang sangat langka, sindrom Guillain-Barr© (GBS), sebagai kemungkinan efek samping vaksin COVID-19 AstraZeneca.

EMA mengatakan hubungan sebab-akibat antara GBS dan vaksin AstraZeneca, yang dikenal sebagai Vaxzevria, merupakan "kemungkinan yang masuk akal" setelah 833 kasus GBS dilaporkan dari pemberian 592 juta dosis di seluruh dunia hingga 31 Juli.

EMA mengelompokkan efek samping itu sebagai "sangat langka", frekuensi terendah dalam kategori efek samping yang mereka tetapkan. Mereka menekankan manfaat dari suntikan vaksin itu lebih besar daripada risikonya.

Sydney izinkan kafe dan restoran beroperasi pertengahan Oktober

Kafe, restoran dan pub di Sydney dijadwalkan akan dibuka kembali mulai pertengahan Oktober setelah berbulan-bulan ditutup akibat lockdown COVID-19, menurut rencana strategis pejabat negara bagian New South Wales pada Kamis.

Mereka mengatakan bar, tempat makan dan pusat kebugaran di seluruh Sydney, kota berpenduduk lima juta jiwa, akan kembali dibuka dengan kapasitas terbatas.

Pembukaan itu diperkirakan akan bersamaan waktunya dengan capaian target 70 persen vaksinasi penuh penduduk dewasa yang diperkirakan terjadi pada pertengahan Oktober.

Perintah tinggal di rumah bagi warga yang sudah divaksinasi lengkap akan dicabut mulai Senin pertama setelah target tercapai, kata para pejabat.

Sumber: Reuters


Baca juga: Fakta terkini pandemi COVID-19 dunia

Baca juga: Jepang akan perpanjang pembatasan darurat COVID

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2021