Blora (ANTARA News) - Banyaknya pesanan peralatan seni barongan, membuat perajin topeng barong di kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, membutuhkan bantuan permodalan.

Salah seorang perajin topeng barong, warga RT 02 / RW I Desa Gondang Kecamatan Ngawen, Sujiman (47), di Ngawen, Minggu, mengatakan, dengan modal yang sangat mepet merasa kewalahan melayani pesanan topeng barong pelanggannya.

"Modal saya hanya pas untuk membuat dua perangkat topeng barong, yang terdiri topeng kepala singo barong dan sejumlah topeng pendukung lainnya," katanya.

Jadi jika ada yang pesan, kata dia, harus menunggu topeng barong yang selesai dibuatnya dibayar lunas oleh pemesan sebelumnya.

"Pembuatan topeng barong saya kerjakan sendiri, waktunya paling lama satu bulan baru selesai, itu jika bahan baku berupa kayu `dadap` sudah tersedia, tetapi jika belum maka harus menunggu, karena saya harus mencarinya dulu ke beberapa tempat," katanya.

Menurut dia, beberapa bahan yang digunakan untuk pembuatan topeng barong, antara lain kulit kambing yang masih berbulu, cat dan pewarna pakaian, sedangkan seperangkat topeng seni barongan dijual sebesar Rp2 juta, tetapi jika hanya membutuhkan kepala singo barong saja harganya Rp1,2 juta.

"Semua yang saya buat ini sudah pesanan semua, ada lima pemesan yang belum terlayani karena keterbatasan modal dan tenaga, dan saya berharap pemerintah kabupaten memberikan bantuan permodalan pada saya, termasuk tempat yang strategis yang letaknya di tepi jalan raya," katanya.

Dari bakat yang dimiliki dan pengalamannya mengikuti beberapa grup seni barongan hingga pernah mengikuti pentas seni barongan Blora di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 2001, menurut dia, menjadi perajin topeng barong, sudah dilakoni sejak tahun 1997.

"Karena keterbatasan permodalan, maka untuk memenuhi kebutuhan dapur, jika senggang, saya menjadi tukang becak dan melayani penumpang di sekitar pasar Ngawen," katanya.

Bahkan dari ketrampilan yang dimiliki, kata dia, hanya mampu menyekolahkan anak pertamanya hingga lulus SMP, yang sekarang kerja menjadi pelayan salah satu toko di Blora.

"Anak saya dua, yang pertama perempuan hanya lulus SMP, harusnya kalau meneruskan sampai ke SMA sudah kelas tiga, sedangkan anak ke dua baru kelas empat SD," katanya.

Budi Rimbawanto (49) salah seorang seniman barongan asal Desa Sambongrejo, Kecamatan Ngawen, mengatakan, perajin topeng barong merupakan salah satu mitra kerja seniman barong yang sewaktu-waktu dibutuhkan untuk merawat atau memperbaiki peralatan barongan yang dimiliki.

"Perajin topeng adalah mitra kerja kami, jika usai pementasan ada asesoris topeng yang rusak maka mereka yang kami minta untuk merawat dan memperbaiki," katanya.

Menurut dia, Sujiman telah diupayakan mendapat bantuan permodalan ke pemkab, dengan pertimbangan eskistensi seni barongan Blora yang diminati dan mampu membawa misi mempromosikan Blora, melalui kesenian.

"Proposalnya sudah saya ajukan ke Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Blora, dan harapannya bisa mendapat bantuan permodalan biar bisa berkembang, pihak lain juga dinantikan jika ingin memberikan bantuan permodalan," katanya.
(ANT/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010